Laporan reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) membagikan dividen sebesar Rp1,34 miliar atau 40 persen dari laba bersih tahun 2023 sebesar Rp3,3 miliar.
Dalam rapat umum tahunan (RUPST) KDTN, pemegang saham juga memutuskan untuk membentuk cadangan wajib sebesar Rp 100 juta dan sisa keuntungan akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.
Direktur Utama KDTN Xaverius Nursalim menjelaskan kinerja operasional perseroan tahun lalu mencatat okupansi hotel sebanyak 55.531 kamar dengan nilai omzet Rp31,15 miliar.
Nilai tersebut lebih tinggi 23,62 persen dibandingkan tahun 2022, sehingga pada tahun ini perseroan yakin kinerjanya bisa lebih baik lagi.
“Perusahaan menargetkan total okupansi kamar sebanyak 128.854 kamar pada tahun 2024. Total omzet seluruh unit usaha pada tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp 62,15 miliar. Dengan target laba bersih Rp 13,87 miliar, kata Xaverius.
Lebih lanjut, ia mengatakan perhotelan di rest area merupakan bisnis yang cukup unik karena potensi komersialnya tinggi, namun hingga saat ini belum ada pesaing yang bermunculan.
Oleh karena itu, kami berharap dan terbuka untuk bekerjasama dengan investor lain untuk bekerjasama dalam bisnis ini. Kami sangat optimis pada saat lebaran kemarin rest area sangat ramai, dimana para pengguna jalan tol membutuhkan tempat istirahat yang lebih baik, sehingga tempat kami akan tetap sejahtera. menjadi ladang panen tahun ini,” kata Xavier.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan direksi dan tata usaha perseroan.
Susunan Dewan Pengawas dan Direksi KDTN periode 2024-2025 adalah: Komisaris Utama: Au Bintoro Komisaris Independen: Liris Suryanto Direktur Utama: Xaverius Nursalim Direktur: Rolf B. Pohan Direktur: Irene Nursalim
Perusahaan beroperasi dengan sangat bebas dan tanpa persaingan di rest area jalan raya tahun ini dan tahun depan akan terus lebih baik karena kami adalah pionir dan di segmen ini tidak ada pesaing atau pengusaha lain yang memasuki sektor ini.
“Saya melihat industri katering (di rest area) merupakan bisnis yang cukup unik. Unik karena potensi komersialnya besar, namun sejauh ini belum ada pesaing yang muncul. Oleh karena itu kami berharap dan terbuka untuk bekerjasama dengan investor lain. untuk berkolaborasi dalam bisnis ini. “Kami sangat optimis rest area ini sangat ramai pada lebaran lalu, dimana pengguna jalan tol membutuhkan tempat istirahat yang lebih baik, sehingga bisa menjadi ladang panen kami di tahun ini,” kata Xaverius .