Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik Bakrie Group PT VKTR Technology Mobilitas Tbk (VKTR) akan fokus pada penjualan kendaraan listrik komersial (B2B) (EV).
Hal tersebut diungkapkan General Manager VCTR Gilarsi V. Setijono dalam laporan keuangan konsolidasi tiga bulan pertama tahun 2024, Senin (29/4/2024).
Pihaknya menegaskan, penjualan segmen EV pada kuartal I 2024 masih nihil dibandingkan periode sebelumnya.
Laporan keuangan konsolidasi perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp 205 miliar pada kuartal I 2024, turun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 292 miliar.
Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan dari bisnis suku cadang aftermarket seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional pada triwulan tersebut.
“Dari segmen penjualan EV pada kuartal I 2024, perseroan akan memperluas portofolio pelanggan B2B dengan fokus pada keberlanjutan B2G (Business to Government),” kata Gilarci.
Hal ini terlihat dari terus berlanjutnya penjualan bus listrik ke perusahaan swasta di seluruh daerah pada tahun ini.
“Menjadi pionir di segmen kendaraan listrik komersial di Indonesia memang penuh tantangan. Oleh karena itu, VKTR terus berupaya menyelesaikan permasalahan industri EV mulai dari produksi hingga pembiayaan untuk mempercepat adopsi EV di Indonesia, tambahnya.
Pada 1Q24, Perseroan mempertimbangkan sejumlah kemitraan untuk mendorong produksi dan penjualan kendaraan listrik di Indonesia, seperti kemitraan dengan salah satu perusahaan distribusi mobil besar di Indonesia untuk meningkatkan penjualan (Joint Venture); serta penandatanganan kemitraan strategis dengan salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia untuk solusi pembiayaan ramah lingkungan melalui sistem e-MaaS (electricmobility as a service).
Banyak faktor yang menjadi penyebab menurunnya penjualan di tanah air, seiring dengan terpuruknya industri otomotif nasional, seperti pemilihan presiden pada 1Q24 yang membuat banyak pihak harus wait and see.
Selain itu, ketidakpastian lingkungan makro global di tengah memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah telah berdampak pada depresiasi nilai tukar rupee, sehingga menyebabkan penurunan daya beli konsumen dan pertumbuhan margin karena pengendalian keuangan yang lebih baik.
Di bidang EV, kami hampir menyelesaikan produksi kendaraan listrik komersial CKD (completely knock down) pertama di Magelang, Indonesia, yang beroperasi berdasarkan rencana pengembangan yang dijadwalkan selesai pada September 2024. Fokus utama VCTR adalah memastikan kemajuan pembangunan KKD di Magelang.
“Fasilitas ini akan menjadi pusat perakitan kendaraan listrik niaga dengan TKDN minimal 40 persen sehingga akan mempengaruhi kenyamanan pelanggan dan meningkatkan margin perseroan,” kata Gilarsi.
Perusahaan terus mendukung pihak-pihak yang ingin mencapai tujuan Net Zero Emissions.
Dengan total 60 bus VKTR yang beroperasi pada jarak 5.432.358 km (hingga 15 April 2024), perkiraan internal kami menunjukkan bahwa jejak karbon efektif adalah 5.200 ton CO2 (dengan mempertimbangkan perubahan 2,68) kg CO2. /liter, dan konsumsi solar 2,8 km/liter).
Sekitar 5.627 hektar vegetasi baru menyerap 5.200 ton CO2, atau setara dengan 237.000 pohon yang ditanam untuk menyerap emisi CO2 (dengan asumsi pohon dewasa menyerap 22 kg CO2 selama 20 tahun).