Emas 109 Ton yang jadi Kasus di Kejagung Tetap Bisa Dijual ke Antam

Reporter Tribunnews.com Ashri Fadilla melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejaksaan Agung telah melaporkan dan memastikan bahwa 109 ton emas yang beredar di pasaran tidak palsu.

Namun emas tersebut ilegal karena dikeluarkan oleh pihak swasta bernama Antam.

Emas yang beredar adalah emas asli Antam. Hanya emas yang masuk ke Antam saja yang ilegal, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana, Rabu (6/5/2024).

Lalu apa yang akan terjadi pada mereka yang membeli emas?

Ketut memastikan, sebagian dari 109 ton emas tersebut masih bisa digunakan untuk investasi. Sebab, masyarakat masih bisa menjualnya di gerai Antam.

Saya kira tidak masalah. PT Antam pasti menerima emas yang beredar karena itu emas murni, kata Ketute.

Sedangkan untuk emas dianggap haram karena ada kerugian negara akibat validasi stempel tersebut.

Hal ini kemudian menyebabkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan emas Antam yang beredar di pasar.

“Sebagian penerimaan negara berkurang dan hilang akibat valuasi meterai PT Antam. Banyaknya pasokan emas di masyarakat menyebabkan harga emas di pasaran menjadi rendah,” kata Ketut.

Dalam kasus emas sendiri, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam orang tersangka: TK, General Manager UBPP LM Antam periode 2010-2011; HM periode 2011–2013; CEO periode 2013–2017; dan ID periode 2021-2022.

Mantan Direktur Utama UBPP LM Antam mengaku menyalahgunakan kekuasaannya dengan melakukan aktivitas ilegal.

Mereka diduga memasang logam mulia milik swasta dengan merek LM Antam. 

Padahal, diketahui tersangka pemilik merek Antam tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan kontrak karya dan biaya yang harus dibayar harus diperhitungkan terlebih dahulu, karena merek tersebut merupakan hak eksklusif PT Antam, ujarnya. . kata Direktur Riset Jampidsus, Kuntadi, Rabu (29/05/2024).

Akibat ulah eks GM UBPP LM Antam itu, dalam kurun waktu 2010-2022 telah beredar 109 ton emas beridentitas Antam.

Akibat aksi tersebut, selama periode tersebut berhasil dicetak 109 ton logam mulia berbagai ukuran untuk kemudian diedarkan di pasar bersama dengan produk logam mulia resmi PT Antam, kata Kuntadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *