Laporan dari reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Gerindra melalui aliansi Prabowo-Gibran melancarkan kampanye teroris untuk melaksanakan program dan strategi dalam kampanye Pilpres 2024.
Kali ini rombongan berlambang burung elang mendatangi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kunjungan ini dilakukan ke Kantor Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (31 Mei 2024).
Kunjungan tersebut dipimpin oleh para petinggi Gerindra, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan Presiden Tetap Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Kemudian ada juga tiga Dekan Gerindra yang mendampingi.
Mereka adalah dua cucu Prabowo, Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, dan Prasetyo Hadi.
Usai kunjungan, Wakil Ketua Pokja Sinkronisasi sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani memberikan kabar baik.
Sebab, saat itu mereka banyak mendengar kekuatan finansial Indonesia dalam menerima program Prabowo-Gibran.
Sesuai penjelasan Menkeu, beliau membuka kesempatan untuk melakukan pendekatan semaksimal mungkin, nanti masalah teknis akan dibicarakan dengan Pak Tommy Djiwandono, dan tentunya ini menjadi kabar yang menggembirakan, kata Muzani.
Muzani pun sempat ditanya apakah ada pembahasan mengenai program gizi gratis saat berbincang dengan Sri Mulyani.
Wakil Presiden MPR Indonesia pun menolak pandangan tersebut.
Muzani menjelaskan, diskusi dengan Sri Mulyani berlangsung luas. Khususnya integrasi keuangan, khususnya sektor keuangan pada masa transisi.
“Sebelumnya Menkeu tidak membicarakan soal nomenklatur. Tapi kita membahas bagaimana pendekatan yang tersinkronisasi di sektor keuangan bisa memberikan dampak yang lebih baik terhadap perekonomian, khususnya khususnya di sektor keuangan,” ujarnya.
Muzani juga membenarkan, Prabowo meminta jajarannya membaca berbagai program dan kebijakan yang dijanjikannya saat kampanye pemilu.
Program tersebut harus dibaca dengan cermat agar tidak menjadi beban keuangan.
Konstitusi Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian di bidang fiskal dan keuangan, tutupnya.