Partai Kolkar dan Partai Kerindra punya reaksi berbeda terhadap survei yang menyebutkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menyebut kehadirannya di Jakarta semakin berkurang. Apa Kata Golkar dan Kerindra?
Dirangkum detikcom, Jumat (21/6), Wakil Ketua Partai Golkar Ahmad Doli Gurnia menyebut elektabilitas RK jelang Pilkada Jakarta 2024 semakin menurun.
“Saat RK pertama kali memasang baliho ‘perjalanan ke Jakarta’, kekuatannya luar biasa. Wah, pemilu berjalan dengan baik,” kata Doli di Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
“Tetapi ketika ada nama lain yang datang dan diusulkan,dan dan dan dan //atau tapi dan dan danAnise Golkar: RK berpeluang menang di Jabar
Menurut Dolly, berdasarkan hasil survei Pilkata Jabar berbeda, nama Ritwan Kamil menduduki peringkat tertinggi. Ridwan Kamil dinilai lebih berpeluang menang jika bertanding di Jawa Barat dibandingkan di Jakarta.
“Kita bandingkan Ridwan Kamil di Jabar dengan Ridwan Kamil di Jakarta, peluangnya di Jabar sangat besar,” kata Dolly.
“Nah, tentu kalau bicara kepentingan, kita selalu bicara kepentingan daerah dan apa yang kita inginkan. Jadi angka-angka yang diberikan sangat relevan untuk membawa kemajuan, perkembangan pesat dan sebagainya,” jelasnya.
Dolly menilai Ridwan Kamil mendapat ujian di masa jabatan pertamanya sebagai Gubernur Jawa Barat. Apalagi, Jabar punya tingkat kepuasan dan selektivitas yang sulit dikalahkan.
Artinya, masyarakat Jabar masih punya Ridwan Kamil untuk periode berikutnya, tambahnya. Gerindra yakin RK mampu bersaing dengan TKI
Sementara itu, Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokman menilai RK TKI bisa maju di Pilkada Jakarta, namun pilihannya tidak berada di puncak. Habiburokman menyinggung jajak pendapat mantan TKI Gubernur Jakarta, Fawzi Bowo (Fok) dan Basuki Dija Poornama atau Ahok.
“Yah, saya tahu betul survei itu tidak seakurat hasilnya. Ingatkah saya kalau survei Pak Phok waktu itu tidak bagus? Survei Pak Ahok bagus sekali bukan? Waktu itu Beda karena masyarakat DKI sangat kritis dalam menerapkannya,” ujarnya. Habiburokman, Jakarta, di Kompleks DPRD Senayan, Kamis (20/6).
Warga Jakarta punya hitung-hitungan sendiri karena mereka pengkritik, apalagi yang menduduki jabatan, kata Habibrogman. termasuk, kini bisa digolongkan sebagai petahana Anies Baswedan.
“Petahana menjadi warga DKI sangat dikritik. Begitu pula petahana Pak Fauci Bowo, petahana Pak Ahok tergolong petahana, Pak Anees juga jadi pertanyaan,” ujarnya.
Makanya Ridwan Kamil jadi orang baru di Jakarta, kata Habibrogman. Habibrogman mengatakan, RK berpeluang besar menang dan bisa mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Menurut saya, RK berpeluang besar untuk bisa bersaing karena dia orang baru tapi prestasinya sudah diketahui orang di Bandung, ibu kota provinsi yang ciri khasnya seperti Jakarta,” ujarnya. (Rupee)