TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan asuransi Fuse memperluas bisnisnya di pasar Asia Tenggara dan negara-negara Semenanjung China.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, perseroan menunjuk 2 eksekutif baru, Ivan Sunandar, yang sebelumnya menjabat Chief Operating Officer, sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Sedangkan CEO sebelumnya, Andy Yeung, menjabat sebagai Chairman yang memimpin strategi dan strategi bisnis perusahaan.
Sejak tahun 2018, Ivan dan Andy telah bekerja sama mengembangkan platform mobile Fuse untuk mengakselerasi industri asuransi di Indonesia. Melalui platform ini, perusahaan asuransi dapat memasarkan produk asuransi secara digital dan memungkinkan e-commerce untuk memasarkan asuransi mikro.
Ivan mengaku siap memenuhi jabatan yang diberikan kepadanya. Bersama timnya, pihaknya akan terus memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan masyarakat khususnya di Asia Tenggara dalam mengakses asuransi.
Dalam keterangan tertulisnya, Andy mengatakan dirinya mengundurkan diri sebagai CEO karena alasan kesehatan. “Karena masalah kesehatan, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan sehari-hari perusahaan,” ujarnya.
Menjadi mitra Van selama tujuh tahun dalam membangun Fuse, Ivan akan mampu memimpin perusahaan untuk mengembangkan dan mentransformasi ekosistem asuransi di Asia Tenggara.
Saat itu, Vincent Chan bergabung sebagai direktur non-eksekutif. Beliau memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman ekuitas swasta di Asia dan telah berinvestasi di lebih dari 80 perusahaan pengembangan teknologi di Tiongkok, Taiwan, Korea, dan Asia Tenggara, dengan beberapa pemimpin utama.
Saat ini, Vincent juga menjabat sebagai Kepala Eksekutif Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong dan Direktur Eksekutif Asosiasi HKVCPE (menjabat sebagai Ketua 2005-2006).
Keahlian yang dimiliki Vincent diyakini akan mampu mendukung upaya ekspansi Fuse di Asia Tenggara dan Greater Bay Area Tiongkok.
Didirikan pada tahun 2017, Fuse kini memiliki jaringan 24 cabang di Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok.