Eks Petinggi Antam Disebut Akomodir Permintaan Tambahan Stok Emas dari Broker Eksi Anggraini 

Wartawan Tribunnews, Fahmi Ramadan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan General Manager (GM) PT Antam Tbk Abdul Hadi Avicena melaporkan permintaan penambahan cadangan emas di BELM Surabaya 01 yang diajukan broker Exy Anggraini. 

Hal itu diungkapkan Manajer Perdagangan dan Jasa PT Antam Tbk, Unit Usaha Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM), Yudhi Hermansyah, saat menjadi saksi dalam sidang berikutnya dalam kasus korupsi bidang jual beli. 1,1 ton emas PT Antam dan kerugian negara Rp 1,1 triliun kepada terdakwa Abdul Hadi Avicena di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (24 September 2024).

Awalnya Yudhi mengatakan Eksi meminta untuk berbicara dengan Abdul Hadi melalui telepon.

Permintaan Exy muncul setelah utusan dari Budi Said yang kaya raya gagal meyakinkan Yudha untuk menambah pembelian emasnya.

“Pada akhirnya Pak Hadi berkomunikasi langsung dengan Bu Exy di depan saya menggunakan telepon genggam saya melalui panggilan, bukan melalui SMS atau telepon,” kata Yudha di ruang sidang, Selasa (24/9). ). 2024).

Yudhi mengaku saat itu ia tidak mendengar apa yang dikatakan Abdul Hadi kepada Exy, melainkan mendengar apa yang dikatakan Exy kepada Hadi.

Jaksa kemudian menanyakan maksud pembicaraan Exy dan Hadi saat itu.

Yudhi menjelaskan, selama ini Axi terdengar membahas saham emas dengan Abdul Hadi.

“Setelah dia tutup, dia bilang, ‘Baik Pak Hudi, Pak Hudi setuju untuk menambah persediaan.’ Bu Eksi menyampaikan hal itu kepada saya dan Pak Hadi mengirimkan WA tersebut kepada saya,” kata Yudhi.

Yudhi melanjutkan, Saat itu Hadi mengirimkan pesan singkat untuk mengirimkan pasokan emas ke Exy.

Setelah mendapat izin dari Hadi, Yudha menyerahkan kepada Denny Mardiana sebagai Spesialis Logam Mulia Antam pada Jumat, 9 November 2018.

“Setelah hari Jumat, saya minta Pak Denis menginformasikan bahwa Pak Hadi akan mengirimkan barang ke Surabaya,” pungkas Yudhi.

Terkait hal itu, Yudhi sebelumnya juga mengaku broker Eksi Anggreni ingin menyuapnya dengan uang bungkus plastik hitam untuk meminta tambahan cadangan emas.

Informasi tersebut bermula saat jaksa menanyakan Yudhi soal pertemuan dengan Eksi Anggreni dalam kasus jual beli emas.

Yudhi menjelaskan, ia bertemu Exy sekitar November 2018 di sebuah restoran di Surabaya.

“Setelah sekian lama tidak ada komunikasi, pada bulan November datang surat dari kakak Eksi yang meminta untuk bertemu,” kata Yudhi.

Usai perbincangan, Yudhi mengaku sudah menyampaikan kepada atasannya yakni Abdul Hadi dan Josep Purnama jika perlu bertemu dengan Eksi.

Setelah mendapat persetujuan, Yudhi memutuskan untuk menemui Exy.

Apalagi dalam pertemuan tersebut, Yudhi menjelaskan bahwa Exy memintanya untuk menambah stok emas di butik BELM Surabaya 01.

“Terus saya bilang, saya tidak punya kewenangan untuk menambah stok butik, itu di luar kewenangan dan tanggung jawab saya,” kata Yudhi.

Yudhi melanjutkan: Setelah mengatakan ini, Exy meninggalkan restoran tempat mereka bertemu.

Namun tak lama kemudian, calo yang mewakili terdakwa Budi Said kembali namun membawa kantong plastik hitam.

“Saat itu dia diperbolehkan keluar restoran, lalu dia membawa plastik hitam dan bilang ini uangnya, mohon diterima dan saya akan bantu pembaharuannya,” jelas Yudhi. Kasus dugaan korupsi emas Antam yang melibatkan Crazy Rich Budi Said asal Surabaya sebagai tersangka akan segera dibawa ke jalur hukum. Sebab, tim penyidik ​​Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung sudah menyerahkan tersangka dan barang bukti, artinya tahap II. (Kejaksaan Negeri Jakarta Timur)

Meski begitu, Yudhi kemudian mengaku menolak upaya suap yang dilakukan Eksi Anggreeni. 

Ia kemudian kembali menegaskan dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk menambah cadangan emas BELM Surabaya.

“Setelah dia datang memberi saya paket, saya menolak. Saya bilang saya tidak punya kewenangan dan saya pikir apa gunanya memberinya uang hanya untuk tindakan,” ujarnya.

Lanjut Yudhi, setelah itu ia pun berpesan kepada Exy, jika ingin membeli sebaiknya membeli emas dengan cadangan yang tersedia saat itu.

Menurut Yudha, jika emas di gudang habis, Antam akan mengisinya kembali sesuai sistem tata niaga.

Lalu dia bilang, tidak, Pak, saya harus membeli semua ini sekaligus dalam jumlah banyak, sekitar 300 atau berapa kilogram, jelas Yudhi.

Namun setelah penolakan tersebut, Eksi mengatakan Yudhi meminta untuk menghubungi Abdul Hadi Avicena.

“Kenapa Mbak Exy minta bicara dengan Pak Hadi?” – tanya jaksa.

“Entahlah, tapi katanya kalau begitu, sambungkan saya dengan Pak Abdul Hadi,” pungkas Yudhi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *