Eks CEO Bukalapak Achmad Zaky Mantapkan Kiprah di Sektor Pendidikan, Ini Obsesinya

Tribunnews.com Arifin Press Corps Report TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Achmad Zaky kini mendapat pekerjaan baru setelah mengundurkan diri sebagai CEO Bukalapak pada Desember 2019.

Selain ikut mendirikan perusahaan modal ventura (VC), Init6, dan mengelola Yayasan Achmad Zaky, ia kini menginvestasikan modalnya di platform pendidikan Batas.

Batas merupakan platform pendidikan holistik yang tidak hanya mengedepankan keterampilan akademik tetapi juga mengembangkan keterampilan teknologi, seni, ilmu pengetahuan dan olahraga dengan mengacu pada nilai-nilai Alquran.

Hingga saat ini, Batas telah berfungsi sebagai platform komprehensif yang menggunakan metode pembelajaran menyenangkan untuk memperkenalkan Al-Qur’an kepada anak-anak dan orang tua.

Batas kemudian memperluas perannya sebagai pendidikan keagamaan dan hiburan edukatif setelah platform ini mendapat respon positif dari masyarakat, dengan mendirikan PAUD Happy Hope.

Program pendidikan ini mulai merekrut calon siswa dan akan memulai kelas pada bulan Januari 2025 untuk kelas prasekolah usia 1 hingga 7 tahun.

Kelas pengajaran ini terdiri dari Anak Anjing (1-2 tahun), Akar Halus (2-3 tahun), Perkembangan Awal (3-5 tahun) dan Siswa Junior (5-7 tahun).

Untuk mewujudkan konsep pendidikannya, mereka bermitra dengan IEYC (International Early Years Curriculum) dari Inggris sebagai kurikulum pembelajaran yang dipadukan dengan pendidikan berbasis agama sebagai pilar utama pembelajaran.

Batas juga meluncurkan Learn & Play, yaitu program sepulang sekolah berupa kursus pengembangan bakat anak yang meliputi pembelajaran Al-Qur’an, kursus bahasa Arab, matematika, memasak halal, tahfidz, renang, robotika, coding, akademi pidato, seni digital.

Seluruh kursus pembelajaran ini difokuskan pada ekosistem BATASpace di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.

Berbicara kepada media saat peluncuran peran barunya, Achmad Zaky mengatakan keputusannya berinvestasi di Batas dilatarbelakangi oleh optimismenya terhadap konsep Batas yang bertujuan untuk melahirkan generasi emas yang berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Achmad Zaky mengaku ingin menciptakan ekosistem dukungan holistik bagi anak dan orang tua yang mampu memaksimalkan potensi maksimal yang dimiliki anak Indonesia.

“Dalam berinvestasi, kami mempertimbangkan beberapa hal, seperti siapa pendirinya, apa model bisnisnya, dan inovasi atau terobosan apa yang ada,” kata Achmad Zaky, Sabtu (14/12/2024) di Jakarta.

Issyarah Feah, Chief Executive Officer dan Founder Batas, mengatakan Batas didirikan untuk menciptakan generasi emas yang akan memberikan dampak luas bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan dini bagi anak usia 0-7 tahun sangatlah penting.

“Karena otak anak berkembang pesat pada tahun-tahun formatif ini dan membentuk perkembangan kognitif, emosional, dan sosial,” ujarnya di acara Islamic Wonder.

Batas bukan satu-satunya tempat Achmad Zaky menginvestasikan modalnya di bidang pendidikan. 

Sebelumnya, beliau juga merupakan investor di Educ, sebuah platform aplikasi pendidikan yang didirikan oleh mahasiswa dan alumni ITB sebagai wadah praktik (ujian) bagi mahasiswa dalam menghadapi ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian pilihan mandiri bagi calon mahasiswa.

Untuk pengembangan platform ini, Educa mendapat dukungan teknologi dari Init-6 milik Achmad Zaky.

Achmad Zaky juga menginvestasikan modalnya pada platform Dibimbing dan Universitas Cakrawala, yang juga bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir bagi generasi muda dengan keterampilan praktis yang relevan dengan industri.

Platform pendampingan ini merekrut 2.000 peserta bootcamp, dengan tingkat keberhasilan penempatan (fin) sebesar 94 persen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *