Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Havaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Maruf Amin menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2024 yang mencapai 5,11 persen tidak lepas dari peran wirausahawan yang terus berinovasi.
Wapres Maruf bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11 persen mampu mengungguli negara lain.
“Ini terkait dengan persoalan inovasi. Makanya keuangan kita bergantung pada perusahaan. Kalaupun pertumbuhannya bagus, kalau tidak ada inovasi, tidak ada kreativitas, bisa jadi terseret, steril,” ujarnya. Wakil Presiden Maruf Amin dikutip, Rabu (8/5/2024).
Wakil Presiden Maruf berpesan kepada para pengusaha untuk selalu beradaptasi dan berinovasi. Karena mereka percaya bahwa investasi masa depan harus lebih diperuntukkan bagi pekerja.
“Jadi para wirausahawan untuk terus beradaptasi, terus berinovasi. Ke depan saya kira harus lebih banyak investasi di tempat kerja yang besar,” ujarnya.
Wakil Presiden Maruf mengatakan, sektor pertanian sebenarnya merupakan sektor yang memiliki potensi. Ia berharap hal ini dapat membuat generasi muda Indonesia semakin tertarik pada bidang pertanian yang kini sudah dimodernisasi.
“Dan ada juga sektor yang sebenarnya besar, tapi kurang dimanfaatkan dengan baik, yaitu sektor pertanian. Dan agar para petani muda kita tentunya bisa menjadi modern,” kata Wakil Presiden Maruf Amin.
“Saya berharap tidak ada lahan yang terbengkalai, tidak ada energi yang menganggur, sehingga energinya optimal,” imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 5,11 persen secara tahunan (year/year) pada triwulan I tahun 2024. Namun menurun sebesar 0,83 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2023.
Kepala BPS MM Amalia Adininggar Vidyasanti mengatakan, hal tersebut berdasarkan perhitungan harga konstan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.288,3 triliun dan PDB sebesar Rp3.112,9 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 5,11 persen pada triwulan I tahun 2024 atau YoY dibandingkan triwulan I tahun 2023, kata BPS dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).