Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,05 persen pada kuartal II-2024. Menurut dia, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Tiongkok yang sebesar 4,7 persen dan beberapa negara lainnya.
“Kuartal II kita tumbuh 5,05 persen, masih tinggi dibandingkan China, China tumbuh 4,7 persen. Sedangkan Singapura sendiri 2,9 persen, Korea Selatan 2,3 persen dan juga terkait Meksiko 2,24 persen,” kata Airlangga Hartarto di Gedung Ali Wardhana, ujarnya. , Senin (7 Mei 2024).
Menko Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II ditopang oleh inflasi yang masih terkendali di angka 2,13 persen. Airlangga menyatakan berbagai aspek pemanfaatan rumah tangga baik sebesar 4,93 persen dan porsinya sebesar 54,53 persen.
Belanja LNPRT, lalu belanja positif pemerintah, PMTB, ekspor barang dan jasa, dan impor barang dan jasa, jelas Airlangga.
Pada saat yang sama, insentif pajak pertambahan nilai (PPN DTP) pemerintah untuk perumahan rakyat berhasil mendorong pertumbuhan industri konstruksi. Serta kegiatan pasar dan pangan murah serta pendistribusian beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kalau dilihat konsumsi rumah tangga dibandingkan triwulan I meningkat dari 4,91 persen menjadi 4,93 persen. Begitu pula dengan pangsa PMTB yang meningkat dari 3,79 persen menjadi 4,43 persen,” jelas Airlangga.
Sementara dari sisi dunia usaha, sektor pengolahan masih tumbuh baik yakni sebesar 3,95 persen, lanjut Airlangga. Sektor pertanian mencatatkan kenaikan sebesar -3,54 pada kuartal I kemudian naik menjadi 3,25 persen secara tahunan (year-on-year).
Saat itu sektor korporasi positif sebesar 4,86 persen. Konstruksi tumbuh sebesar 7,29 persen, pertambangan berjalan baik, material dan pergudangan serta transportasi tumbuh sebesar 9,56 persen. Laku, Infokom 7,6 persen, dan Keuangan 7,9 persen.
“Dari sisi pendidikan dan makanan minuman juga hampir dua kali lipat lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi, sehingga di sektor ini kita melihat komitmen pemerintah, khususnya kebijakan sektor industri,” tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen year-on-year pada kuartal II-2024.
Deputi Akuntansi dan Analisis Data BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan perekonomian Indonesia didasarkan pada besaran pendapatan nasional (PDB) triwulan II tahun 2024 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.536,5 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp3.231 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada triwulan II tahun 2024 dibandingkan triwulan II tahun 2023 atau year-on-year. Dibandingkan triwulan I tahun 2024 atau quarter to quarter (qtq), jumlahnya meningkat 3,79 persen.
Pertumbuhan ini kecil dibandingkan triwulan II tahun 2023 yang mencapai 5,17 persen, kata Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2024).