Ekonom Wanti-wanti 2 Dampak Buruk Konflik Iran-Israel ke Indonesia

Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi geopolitik di Timur Tengah semakin memburuk setelah dua negara yakni Israel dan Iran saling melancarkan serangan.

Adanya hal tersebut jelas berdampak pada situasi perekonomian global. Sentimen perang ini menyebabkan penguatan dolar AS dan kenaikan harga minyak global.

Direktur Eksekutif Institute of Development Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan situasi global saat ini akan berdampak pada Indonesia. Indonesia merupakan negara pengimpor minyak.

“Ketika terjadi konflik atau perang antara Iran dan Israel, ada kekhawatiran pasokan akan terbatas. Mengapa? Karena perang, masyarakat juga semakin sulit melakukan pengiriman atau ekspor,” kata Esther dalam debat online yang diumumkan, Minggu (21/04/2024).

Pertama, peningkatan stok minyak global mempengaruhi harga bahan bakar. Tentu saja hal ini berdampak pada biaya logistik dan jenis produk yang berbeda-beda.

Kedua, defisit anggaran (PDB) dari sisi pendapatan dan belanja negara berpotensi meningkat. Ini berada dalam kisaran 2-3 persen.

“Harga minyak merupakan salah satu unsur biaya transportasi dan tentunya jika biaya transportasi meningkat akibat kenaikan harga minyak maka hal ini akan berdampak pada kenaikan harga komoditas. Itu yang pertama,” jelas Esther.

“Dampak kedua menurut saya karena kenaikan harga minyak tinggi, maka kalau bicara APBN ada yang namanya asumsi makroekonomi, yaitu indikator makroekonomi harga minyak. Nah, hal ini tentu akan berdampak pada biaya inflasi dan besarnya anggaran di APBN,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *