Ekonom Soroti Konsistensi Pernyataan Pemerintah Soal Investasi Asing di IKN

Reporter Tribunnews.com Raines Abdullah melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Kajian Ekonomi Politik dan Kebijakan (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan, sudah bisa diprediksi sejak awal tidak banyak investor yang akan berinvestasi di Kalimantan Timur, ibu kota negara Indonesia (IKN). .

Investor dalam negeri hanya sedikit, apalagi investor asing. “Sejak awal diberlakukannya undang-undang ini, proyek pemindahan ibu kota ini penuh dengan teknis,” kata Anthony kepada Tribunnews, Minggu (16 Juni 2024).

Ia meragukan klaim pemerintah yang menyebut banyak investor asing tertarik berinvestasi di IKN.

Investor asing yang banyak antara lain Softbank, investor dari Arab Saudi, Qatar, Dubai. Pemerintah pernah mengatakan bahwa Softbank akan menginvestasikan $40 miliar di IKN.

Untuk meyakinkan masyarakat, pemerintah banyak menunjuk mereka sebagai pengarah pengembangan IKN.

Mereka adalah Mohammed bin Zayed, putra Masawashi (Softbank) dan (Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris).

“Belum ada satu pun pernyataan investor asing yang menyatakan tertarik berinvestasi di proyek IKN,” kata Anthony.

“Logikanya tidak masuk akal, karena berinvestasi di IKN pasti merugi. Siapa yang mau membangun hotel atau rumah sakit di sana? Siapa yang ingin membangun pusat perbelanjaan, supermarket atau bioskop? dia bertanya.

Anthony menilai infrastruktur IKN masih amburadul.  Di banyak tempat, air banjir cukup dalam, lebih dari 1 meter.

Ia menyimpulkan: “Jadi dari awal diperkirakan tidak ada pihak yang berpikiran benar yang mau berinvestasi di IKN. Kini terbukti merugikan APBN dan keuangan negara”.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat rapat kerja dengan Komite VI DPR di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Selasa, mengakui investor asing di luar belum masuk IKN (6 November). /2024).

Sedangkan di DPR, Bahlil belum bisa menyebutkan perusahaan mana saja yang menandatangani nota kesepahaman dengan IKN karena pertemuan tersebut lebih berkaitan dengan anggaran Kementerian Investasi tahun 2025.

“Untuk lebih jelasnya, kami bisa melaporkan secara tertulis kepada perusahaan yang telah membuat Nota Kesepahaman, telah mencapai kesepakatan dan padahal saya tidak salah menyampaikan,” kata Bahlil.

Behlil menjelaskan, saat ini investor asing belum masuk ke IKN karena infrastruktur untuk masuk ke klaster pertama belum 100% lengkap.

Klaster induk IKN meliputi bidang inti pemerintahan seperti presiden dan wakil presiden, lembaga tertinggi negara.

Meliputi MPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Yudisial, dan BPK.

Behlil mengatakan, pemerintah masih terus mempercepat progres penyelesaian infrastruktur.

Rencananya investor asing baru akan bergabung dengan IKN karena pembangunan ibu kota baru memasuki Tahap II.

Jadi kalau kita tanya apakah ada investasi di IKN atau tidak, itu semua dari PMDN (penanaman modal dalam negeri), kata Behlil.

“Lalu kapan investor asing akan datang?” Mereka sudah menghubungi kita guys, mereka bisa memulainya. Namun kami sampaikan akan mengurusnya setelah 17 Agustus (2024) karena infrastruktur di klaster kedua mungkin sudah ada. Disucikan,” tambahnya.

Mantan Ketua Umum HIPMI ini mengatakan pihaknya akan melampirkan secara tertulis kepada DPR daftar perusahaan yang telah menandatangani MoU dengan OIKN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *