Reporter Reporter Witsunnewes.com Choirul Ariful
Witunnewews.com Jakarta – Perdagangan internasional masih merupakan sepeda motor untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun.
Namun, ekspor dan impor telah menghadapi tantangan yang sangat seperti persaingan pasar.
Pemerintah Indonesia telah secara aktif terlibat dalam negosiasi dalam perjanjian perdagangan global dunia untuk menunjukkan akses ke produk -produk domestik dan memperkuat sikap mereka di pasar internasional.
Indonesia berpartisipasi dalam Perjanjian Produk ASEAN dan dalam kerja sama regional di wilayah (RCEP) untuk membuka peluang bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor.
Menurut Escian Economic Observer dan University of ESUUOA di University of ESU UUY, dalam pertahanan akuografis, Indonesia, berdasarkan bahan.
Indonesia masih bergantung pada produk ekspor, seperti batubara, kelapa, minyak kelapa sawit dan produk mineral lainnya. Bahkan, Indonesia harus mulai mendiversifikasi kompetisi untuk mempromosikan kompetisi di pasar global. “Jumat (18/10/24).
Lia Amalia menambahkan bahwa diversifikasi tidak hanya berarti pengembangan sektor baru tetapi juga berarti inovasi yang ada.
Negara maju yang menghadap di pasar internasional tinggi – produk yang didukung oleh teknologi modern. Indonesia harus meningkatkan kemampuan untuk bersaing dalam kompetisi global. “
Menurut LIA, RCEP dan ATIGA menawarkan Indonesia peluang yang baik untuk memperluas pasar tetapi tidak dapat berhasil tanpa meningkatkan kualitas dan produk tambahan produk.
Kita perlu mulai menggunakan teknologi pasokan global dan lebih efektif. Di beberapa daerah, seperti produksi produk teknologi, teknologi, dan pertanian, kita perlu lebih memperhatikan menciptakan produk kompetitif.
Menurut Indonesia, ada potensi besar untuk bisnis dunia dan masyarakat yang mencerminkan perdagangan internasional yang mereka kerjakan bersama untuk meningkatkan persaingan mereka.
“Diversifikasi dan inovasi adalah kunci utama. Jika kita dapat mengatasi ketergantungan pada produk dan menciptakan produk-produk Indonesia berbiaya tinggi pada kekuatan ekonomi global.
Selain meningkatkan kualitas produk, diversifikasi, dan penguatan infrastruktur dan logistik, Indonesia diharapkan mendapat manfaat dari peluang bisnis internasional yang ada serta di bawah tanah di zaman globalisasi yang muncul di zaman globalisasi. (Jarum)