Egosystem di Instansi Pemerintah Dinilai Jadi Penyebab Lambannya Pengembangan Kompetensi ASN

Arogansi pada Instansi Pemerintah Jadi Alasan Lambatnya Perkembangan Kapabilitas ASN Nico Manafe/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai masih menjadi hal yang penting karena setiap instansi pemerintah memiliki sistem EGO.

Memang pemerintah saat ini sedang menghadapi tantangan global megatrend hingga tahun 2050 yang tentunya membutuhkan metode dan strategi baru untuk mempersiapkan ASN dengan kemampuan baru sejalan dengan kemajuan teknologi.

“Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru yang fokus pada kolaborasi terpadu di bidang pendidikan dengan menciptakan lingkungan pendidikan untuk mengembangkan keterampilan ASN,” ujar Muhammad Tawfiq yang menyampaikan sambutan dan laporan. Kegiatan National Future Learning Forum (NFLF) 2024 dilaksanakan pada Senin (18/11/2024) di Auditorium Makarthi Bhakti Nagari Universitas Bisnis ASN.

Melalui lingkungan belajar ini, Muhammad Tawfiq menjelaskan bahwa pengembangan keterampilan ini akan bersifat kolaboratif, terpadu dan berorientasi pada pembelajaran. 

Ekosistem pembelajaran ini akan lebih berpusat pada peserta didik sehingga mereka dapat mengembangkan desain pembelajaran dan konten pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

“UU ASN menegaskan bahwa setiap ASN mempunyai tugas untuk mengembangkan keterampilan melalui pembelajaran kolaboratif, mengintegrasikan penyelenggara program pengembangan keterampilan dari pemerintah dan swasta untuk menciptakan platform ekosistem digital untuk pengembangan keterampilan,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Taufiq, ekosistem pembelajaran akan semakin luas, dimulai dari penyedia LAN yaitu penyedia pengembangan keterampilan dari pemerintah dan swasta, memberikan akses layanan terpadu dari sisi pengguna, terutama melalui platform pembelajaran. Dari pihak pelaksana.

“Tahun depan LAN juga akan menyelenggarakan jaringan pelatihan nasional dimana lulusan pelatihan kepemimpinan nasional tingkat I dan tingkat II serta pimpinan perusahaan akan menjadi pelatih ASN agar mereka percaya diri menghadapi tantangan tahun 2050.” Dia berkata.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Vidyandini mengapresiasi kolaborasi lintas sektor LAN dalam mengembangkan sistem pendidikan terintegrasi untuk mempercepat dan meningkatkan kapasitas ASN di tanah air.

Melalui kegiatan NFLF ini, Menteri Rini yakin LAN dapat membentuk manajemen pendidikan yang inovatif dan berbasis teknologi untuk mencapai agenda pembangunan prioritas nasional. . Dan ada integritas. 

“Forum ini dapat memperkuat dan menginisiasi pilot project kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat diakses oleh ASN di daerah terpencil,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, LAN juga menyerahkan penghargaan kepada lima institusi yang ditunjuk sebagai Centers of Excellence untuk mendapatkan sertifikat pengakuan. 

Keputusan tersebut merupakan bagian dari Ekosistem Pengembangan Kapasitas ASN yang merupakan “kick off” tata kelola Center of Excellence. 

Center of Excellence ini akan menjadi institusi terdepan di bidang keterampilan kerja dan pengembangan produk teknis untuk memenuhi prioritas nasional. 

Kelima instansi tersebut yakni, Pusdiklat Ketenagakerjaan Pengadaan Barang/Jasa, Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa, Pusdiklat Pendidikan dan Penanggulangan Bencana, Lembaga Nasional Penanggulangan Bencana, Pusdiklat Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian. Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Republik Slovakia, Direktorat Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *