TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perokok dewasa seringkali kesulitan untuk berhenti. Industri tembakau kemudian mengusulkan inovasi-inovasi yang dapat mengurangi bahaya tembakau (tobacco Harm Reduction).
Inovasi yang dimaksud adalah produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau produk tembakau yang dipanaskan dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Dokter medis, dokter. Arifandi Sanjaya menjelaskan produk tembakau alternatif menurut kajian ilmiah memiliki risiko lebih rendah dibandingkan rokok.
Produk tembakau alternatif tidak melibatkan proses pembakaran, namun dipanaskan untuk menghasilkan aerosol (uap air) daripada asap. Oleh karena itu, produk ini tidak menimbulkan TAR dan karbon monoksida, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau penyebab kanker.
“Proses pembakaran dan pemanasan menghasilkan residu yang sangat berbeda. Oleh karena itu, untuk mengurangi bahaya merokok, disarankan untuk menggunakan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dll,” kata Dr. Arifandi, Minggu (5/5/2024).
Efektivitas produk tembakau alternatif sebagai alat untuk membantu perokok dewasa berhenti merokok juga telah dibuktikan melalui hasil penelitian dari Universitas Bern yang bertajuk “Electronic Nicotine Delivery Systems for Smoking Berhenti Merokok”.
Penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Februari 2024 ini menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif lebih efektif dibandingkan saran berhenti merokok.
Penggunaan produk tembakau alternatif, selain memberikan efektivitas untuk berhenti merokok, juga memberikan efek positif dalam mengurangi risiko akibat merokok.
Pelaporan masalah seperti batuk dan produksi dahak terbukti lebih sedikit pada kelompok studi yang menggunakan produk ini.
Hasil penelitian juga melaporkan bahwa penggunaan produk tembakau alternatif meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok (abstinensia) sebesar 21 persen.
Selain itu, Dr. Arifandi menekankan, berhenti merokok secara total tetap merupakan cara terbaik untuk mengurangi bahaya merokok. Namun, gejala putus nikotin juga harus menjadi perhatian perokok dewasa yang ingin berhenti merokok sepenuhnya.
Karena bisa menimbulkan masalah lain jika orang tersebut tidak siap melakukannya.
Gejala putus nikotin antara lain: Ketika konsumsi nikotin dihentikan, perokok mengalami gejala putus zat seperti sakit kepala, mual, pusing, batuk, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, sering lapar, mudah tersinggung, bahkan stres.
“Ada banyak kasus dimana perokok dewasa berhenti karena mereka harus berhenti secara tiba-tiba. Jika mereka berhenti total, meski belum siap secara mental, mereka akhirnya akan menemukan cara untuk mengonsumsi lebih banyak rokok tanpa diketahui siapa pun. “Itu adalah sesuatu yang harus dihindari,” jelasnya.
Oleh karena itu, dr Arifandi menyarankan agar perokok dewasa secara bertahap mengurangi konsumsi rokoknya dan beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki profil risiko lebih rendah dan berbeda dengan rokok.
Dengan cara ini, perokok dewasa dapat mengambil pilihan yang tepat untuk mengurangi risiko merokok.
Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri pun mengamini produk tembakau alternatif ditujukan bagi perokok dewasa yang sulit berhenti. Menghilangkan kebiasaan merokok memang tidak mudah.
Oleh karena itu, menggunakan produk tembakau alternatif yang berisiko rendah dapat membantu menghentikan kebiasaan merokok.
“Produk tembakau alternatif memungkinkan konsumen tetap mendapatkan nikotin. Dengan risiko yang lebih kecil, perokok dewasa dapat secara bertahap mengurangi kadar nikotin sesuai kebutuhannya.”