Ebrahim Raisi

TRIBUNNEWS.COM – Ini Ebrahim Raisi, presiden Iran saat ini.

Nama Ebrahim Raisi belakangan ini ramai diperbincangkan usai kejadian yang menimpanya.

Seperti diketahui, pada Minggu (19/5/2024), dilaporkan terjadi kecelakaan pada pesawat yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, di barat laut Iran.

Kecelakaan terjadi saat mendampingi Presiden Raisi yang baru saja pulang dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan.

Pesawat Ebrahim Raisi sedang dalam perjalanan pulang ketika jatuh saat mencoba mendarat di wilayah Varzakan, Iran.

Puluhan tim telah dikerahkan untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat.

Menurut laporan pers, pencarian masih berlangsung, namun para pejabat mengatakan kondisi cuaca buruk menghambat upaya ini.

Lantas siapa sebenarnya Ebrahim Raisi?

Berikut profil Presiden Iran Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat di barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024). Ibrahim Raisi

Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 di provinsi Masyhad Iran. Ia belajar hukum di Universitas Teheran.

Raisi memulai karir profesionalnya sebagai pengacara muda di Teheran pada awal tahun 1980an.

Selama lebih dari empat tahun, Ebrahim Raisi telah menduduki berbagai posisi penting di bidang hukum dan keadilan di Iran.

Sebelum menjabat sebagai presiden, ia diketahui pernah menjabat sebagai hakim dan jaksa agung terkemuka di Iran, serta kepala sistem peradilan Iran.

Selain itu, Raisi memiliki hubungan dekat dengan otoritas agama dan politik utama Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Pada pemilihan presiden Iran 2021, Ebrahim Raisi akan mencalonkan diri sebagai kandidat dari sayap konservatif Jame-e Ruhaniat-e Mubarez, atau dalam bahasa Indonesia, Persatuan Mahasiswa Militer.

Dia menegaskan kembali janjinya untuk memerangi korupsi, memecahkan masalah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Iran.

Dengan dukungan koalisi konservatif, Raisi memenangkan pemilu dengan suara terbanyak.

Pada pemilu Iran 18 Juni 2021, Ebrahim Raisi meraih 72,35 persen suara, mengalahkan dua kandidat lainnya yakni Mohsen Rezae dan Abdolnaser Hemmati.

Dengan dilantiknya Raisi sebagai presiden Iran pada 3 Agustus 2021, banyak pihak memperkirakan perubahan signifikan dalam dinamika politik dan arah kebijakan negara tersebut. 

Sebagai seorang konservatif, Ebrahim Raisi memiliki pandangan politik yang mendukung kepentingan Islam tradisional dan konservatif.

Ia mendukung kebijakan yang menekankan perlindungan kedaulatan Iran, kebebasan ekonomi, dan nilai-nilai agama.

Berikut rangkuman pengalaman kerja Ebrahim Raisi di Iran: Ketua Audit Umum Iran (22 Agustus 1994 – 9 Agustus 2004) Wakil Ketua Mahkamah Agung Iran (27 Juli 2004 – 23 Agustus 2014) Jaksa Umum. Iran (23 Agustus 2014 – 1 April 2016) Anggota Mahkamah Agung Iran (14 Agustus 2017 – 7 Maret 2019) Ketua Mahkamah Agung Iran (7 Maret 2019 – Maret 2021) Juli 1) Presiden Iran (3 Agustus 2021-Presiden saat ini)

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *