Dunia Usaha Diprediksi Menahan Ekspansi Usaha Pasca Kenaikan Suku Bunga Acuan

Laporan jurnalis Tribunnews.com Denmis Destriavan

TRIBUNNEWS.

Sarman Simanjorang, Wakil Presiden Bidang Pengembangan Kewirausahaan Daerah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), mengatakan ada sejumlah dampak yang dapat berdampak pada dunia usaha pasca kenaikan suku bunga acuan BI.

Dunia usaha tentu akan menghitung ulang dan menunda ekspansi usaha, serta melakukan restrukturisasi elemen biaya, termasuk penyesuaian biaya produksi yang akan menyebabkan kenaikan harga barang di konsumen, kata Sarman saat dihubungi Tribunnews, Rabu (24/4/2024). .

Namun, Sarman mengatakan dunia usaha melihat pemerintah mengambil langkah penguatan dolar AS untuk menjaga stabilitas rupee.

“Faktor eksternal yang paling penting adalah respons pemerintah terhadap potensi suku bunga The Fed tetap lebih tinggi atau ‘lebih lama’,” kata Sarman.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjo mengumumkan pihaknya akan menaikkan suku bunga utama atau BI rate menjadi 6,25 persen.

Hal itu disampaikan Perry dalam Rapat Dewan Pengurus (RDG) pada 23-24 April 2024, di tengah depresiasi rupee.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 23 dan 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (24/4/2024).

Dengan demikian, dengan menaikkan BI rate sebesar 25 poin, maka suku bunga Lembaga Penyimpanan akan meningkat menjadi 5,50 persen dan suku bunga Lembaga Peminjaman akan meningkat menjadi 7,00 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *