Dukungan AS ke Israel Dinilai Tak Masuk Akal, Perwira Angkatan Darat Pilih Mundur dari Jabatan

TRIBUNNEWS.COM – Seorang petugas polisi asal Amerika Serikat pada Senin (13/5/2024) mengumumkan bahwa dirinya telah pensiun.

Alasan perwira bernama Harrison Man itu mengundurkan diri adalah sebagai bentuk protes terhadap bantuan AS kepada Israel.

Dalam surat pengunduran dirinya di LinkedIn, dia mengatakan bahwa dukungan Amerika terhadap Israel tidak diperlukan.

Ia menambahkan, bantuan Amerika menjadi alasan mengapa masyarakat Gaza kelaparan dan sekarat akibat serangan Israel.

“Amerika Serikat membantu Israel dengan sedikit kemampuan dan mendukung pembunuhan dan kelaparan puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersalah,” tulisnya, dikutip Anadolu Anjansi.

Dukungan Amerika terhadap Israel membuatnya malu.

“Tidak diragukan lagi ini adalah hal yang menggembirakan. Ini membuat saya merasa malu dan bersalah,” ujarnya.

Menurutnya, bantuan Amerika dapat mengakhiri perang dan berujung pada kekerasan.

“Dukungan tanpa syarat ini terus mendorong eskalasi yang akan menyebabkan lebih banyak perang,” ujarnya.

Mann mengatakan niatnya untuk pensiun sudah dipikirkan selama berbulan-bulan.

Namun, Mann mengaku takut mengungkapkan pemikirannya.

Ia takut disebut pengkhianat dan tidak bekerja.

“Aku takut. Aku takut melanggar standar profesional kita. Aku takut mengecewakan petugas yang aku hormati. Aku takut mengkhianatimu. Aku yakin sebagian dari kalian juga akan merasakan hal yang sama saat membaca ini.” ,” jelas Mann yang dikutip Al-Arabiya.

Kabar mundurnya Mann juga dibenarkan oleh direktur Badan Intelijen Pertahanan (DIA).

Manajer mengatakan bahwa para pekerja tidak bekerja seperti biasa.

“Pengunduran diri karyawan adalah hal biasa di DIA sama seperti di perusahaan lain, dan karyawan berhenti karena berbagai alasan dan alasan,” kata pejabat itu tanpa memberikan komentar.

Sekadar informasi, Mann merupakan seorang mayor di Angkatan Darat Amerika Serikat.

Dengan pengunduran dirinya, Mann menjadi direktur DIA pertama yang mengambil langkah ini demi bantuan Amerika ke Israel.

Sebelumnya, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hala Rharrit, memutuskan mundur.

Alasan Rharrit mengundurkan diri adalah karena kebijakan pemerintahan Biden di Jalur Gaza.

Rharrit telah menduduki berbagai posisi di Kementerian Luar Negeri sejak tahun 2005.

Ia juga menjadi penasihat Departemen Luar Negeri AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Agustus 2022.

Sementara itu, Israel mulai membunuh orang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 35.000 warga Palestina tewas dan 78.827 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur, memaksa 85 persen penduduk Gaza mengungsi.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Komentar lain tentang Amerika Serikat dan Palestina vs. Israel sedang berkonflik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *