TRIBUNNEWS.COM – PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX:MDKA) menjadi perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang berhasil menambah nilai bijih pirit. Selain meningkatkan sisa umur tambang, praktik ini juga menambah nilai dan manfaat.
Ini akan dimulai pada April 2024. menyusul peresmian pabrik Asam, Besi dan Logam (AIM) di Indonesia Maravali Industrial Park (IMIP) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Singshan (MTI), anak perusahaan patungan MDKA. . Grup Chirantan Singhshan Terbatas.
Pirit adalah bijih besi sulfida sisa penambangan terutama di tambang tembaga Pulau Waiter di Maluku Barat Daya, yang dioperasikan oleh MDKA. Rencana perseroan pada tahun 2019 antara lain upaya peningkatan nilai tambah pirit. Pasalnya, proses pengolahan mineral dari tambang Waitar hanya menghasilkan tembaga dan menyisakan produk samping yang tidak dapat diolah lebih lanjut.
MDKA kemudian bermitra dengan Tsingshan untuk melakukan pengujian metalurgi bijih pirit dari tambang Waiter, hingga akhirnya memutuskan membentuk perusahaan patungan (JV) pada 19 Februari 2020.
Sesuai kontrak, bijih pirit yang diolah di pabrik MTI diangkut ke IMIP dengan jarak 700 kilometer (km) melalui laut dari tambang Waiter. Pabrik kemudian mengolah bijih pirit menjadi asam sulfat, uap jenuh, bijih besi, spons tembaga, timbal dan seng hidroksida, dan mungkin emas dan perak. Hasil olahannya selanjutnya akan dipasok ke anak perusahaan lain sebagai bahan baku produksi baterai kendaraan listrik berkualitas tinggi.
Pada tahap awal, kapasitas pabrik pengolahan bijih pirit AIM dengan kapasitas nominal bisa mencapai sekitar 1 juta ton per tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh MDKA dan Tsingshan, ketersediaan bijih pirit cukup untuk mendukung pabrik pengolahan.
Berdasarkan cadangan yang ada dan sumber daya yang belum ditambang di timbunan pelindian, manajemen memperkirakan tambang Waiter dapat menjamin pasokan 2 juta ton bijih pirit per tahun selama 10 tahun.
Dengan adanya pasokan bijih pirit dari tambang Waiter ke pabrik AIM, saat ini tambang Waiter sedang diubah menjadi tambang pirit permanen. Pabrik AIM ini merupakan wujud komitmen Grup MDKA terhadap kelestarian mineral dan nilai tambah hasil pertambangan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Sebagai perusahaan Environmental, Social and Governance (ESG) dengan peringkat A berdasarkan penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak tahun 2023, MDKA bertujuan untuk memperkuat reputasinya sebagai perusahaan dengan kinerja ESG tingkat tinggi.
Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan hidup yang berdampak positif terhadap ekosistem dan masyarakat merupakan prinsip mutlak yang harus diterapkan oleh perusahaan.