TRIBUNNEWS.COM – Ove Negra, sebuah restoran vegetarian di Madrid, Spanyol, telah mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Restoran tersebut memajang poster bertuliskan “Zona Anti-Zionis” dengan latar belakang bendera Palestina.
Setelah itu gambar poster tersebut menjadi viral di media sosial atau Twitter X.
Tak gentar, Ove Negra pun mengunggah pernyataan di akun Instagramnya yang menyatakan partainya sebagai “restoran anti-Semit”.
“Siapa pun yang tidak melihat bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah genosida tidak boleh masuk ke rumah kami,” kata Ove Negara di Instagram.
“Hidup perjuangan rakyat Palestina dan perdagangan senjata serta panjang umur hubungan dengan Israel.”
Larangan tersebut berhasil membuat marah warga Israel, salah satunya Ben Yahav Nabet yang sudah tinggal di Madrid selama 8 tahun.
Sabtu lalu dia datang ke restoran dan memprotes.
Nabet berkata, “Seorang teman vegan yang makan di restoran minggu lalu memberi tahu saya tentang poster itu, jadi kami pergi ke sana kemarin untuk mencari tahu apa yang terjadi. Saya masuk dan bertanya mengapa mereka memasang poster itu.” Yedioth Ahronath.
Nabet marah dan meminta poster itu dilepas. Ia kemudian mengaku bangga menjadi seorang Zionis.
Namun, pihak restoran menolak permintaan untuk menghapus poster tersebut. Bahkan, mereka menyebut Israel sebagai pembunuh anak-anak.
“Hal ini menimbulkan masalah besar bagi saya dalam hal kepercayaan terhadap masyarakat Spanyol,” kata Nebet.
Setelah itu Nabet memutuskan untuk memanggil polisi.
Dia berkata, “Polisi datang dan bertanya kepada saya apa itu Zionis. Mereka mencari di Google untuk mengetahui apakah itu sebuah gerakan atau sesuatu yang lain.”
“Kepada polisi, saya menunjukkan poster di pintu masuk yang menyatakan bahwa restoran adalah tempat bebas dan non-rasial, cocok untuk semua orang kecuali Zionis.” Korban tewas telah mencapai 37.000
Pada Minggu (9/6/2024), Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan setidaknya 37.084 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak dimulainya perang di Gaza.
Jumlah korban luka mencapai 84 ribu 494 orang.
“Israel telah melakukan delapan pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menewaskan 283 orang dan melukai 814 orang,” kata kementerian itu dalam pernyataan yang dikutip Daily Sabah.
Dikatakan juga bahwa jumlah korban tewas dan 698 orang terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nusrat pada hari Sabtu telah mencapai 274 orang.
Meski Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza, Israel terus menyerang Gaza.
Mahkamah Internasional (ICJ) juga menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
ICJ telah memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di kota Rafah.
Sebelum kampanye militer, Rafah adalah tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza.
(Berita Tribune/Februari)