TRIBUNNEWS.COM, Bontang – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pada Jumat (3/5/2024) memulai proses pemutakhiran (rehabilitasi) pabrik kunonya dengan pemasangan tiang pancang pertama di Bontang, Kalimantan Timur.
Renovasi pabrik ini merupakan wujud komitmen dan inisiatif Pupuk Kultim dalam memimpin transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia Indonesia.
Pabrik tertua Pupuk Kultim yang beroperasi sejak tahun 1984 akan direnovasi untuk meningkatkan efisiensi energi dalam operasional pabrik, menciptakan produk yang lebih kompetitif dan berkontribusi pada program dekarbonisasi pemerintah.
Untuk proyek yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025 ini, Pupuk Kaltim menggandeng PT Tripatra Engineers & Constructors selaku kontraktor engineering, pengadaan dan konstruksi (EPC).
Proses pembaruan dimulai dengan penandatanganan perjanjian pada 1 November 2023, dilanjutkan dengan upacara komitmen keamanan pertama dan penandatanganan pada hari ini.
Budi Waju Sosilo, Direktur Utama Pupuk Kultim, mengatakan prosedur upacara tiang pancang pertama dan komitmen keselamatan merupakan momen terpenting dalam menentukan keberhasilan proyek tersebut.
“Sama seperti tiang pancang pada tiang pertama yang menopang struktur atau peralatan di atasnya, komitmen kita terhadap keselamatan harus mendasari upaya kita bersama,” katanya.
Jika beroperasi penuh setelah renovasi, Pabrik 2 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi konsumsi gas sehingga berdampak pada penurunan emisi CO2.
Selanjutnya, Pabrik 2 juga dapat mengurangi konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, yang akan membantu mengurangi emisi CO2, yang setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 110.000 ton per tahun.
Selain renovasi Pabrik 2, Pupuk Kultim gencar mencanangkan berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui sejumlah inisiatif.
Mulai dari pembangunan pabrik soda ash, hutan rakyat (program penanaman pohon yang melibatkan masyarakat dan pemerintah) hingga pemanfaatan sumber energi terbarukan, salah satunya eksplorasi teknologi amonia bersih.
Upaya dekarbonisasi bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 32 persen pada tahun 2030 untuk mendukung program pemerintah mencapai emisi nol bersih.