Duka Sarwendah di Tengah Proses Cerai, Anjing Peliharaannya Mati hingga Buat Upacara Kremasi

TRIBUNNEWS.COM – Sarwedah, istri pembawa berita Ruben Onsu, sangat sedih. Chloe, hewan peliharaan kesayangannya, meninggal.

Baginya, Chloe bukan sekadar hewan peliharaan. Tapi saya menganggapnya bagian dari keluarga.

Sudah 12 tahun Chloe bergabung dengan Sarwendah sejak kecil untuk membangun rumah bersama Ruben Onsu agar bisa dikaruniai anak.

Itu sebabnya Sarwendah merasa sangat kehilangan.

“RIP Chloe anak anjing pertamaku. Terima kasih sudah menemaniku selama 12 tahun dari ABG hingga sekarang,” tulis Sarwendah dalam postingan Insta Story miliknya, Selasa (17/9/2024).

Menariknya, Sarwendah memperlakukan anjing kesayangannya layaknya manusia.

Ia menggelar upacara kremasi Chloe di Rumah Kremasi Hewan Pancaka Damai Lestari, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sebelum dikremasi, jenazah Chloe disemayamkan di rumah duka.

Gambar kehidupan Chloe juga ditampilkan bersama dengan karangan bunga. Ada juga plakat identifikasi dengan tanggal kematian.

Sarwendah bingung

Sarwendah sudah mengira dirinya adalah seorang single mother bagi ketiga anaknya.

Wajar jika memikirkan status tersebut, sebab kasus perceraian dengan suaminya Ruben Onsu saat ini sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menyetujui permintaan Ruben menjadi alasan Sarwendah sama sekali tidak hadir di persidangan. Itu sebabnya proses hukum sepenuhnya gratis. Bahkan sudah masuk dalam agenda pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, perceraian Ruben dan Sarwendah tinggal menunggu juri merelakan sang bocah untuk mengakhiri pernikahannya.

Namun Sarwendah diliputi rasa cemas. Pertanyaan ini ada di benaknya.

“Kalau misalnya saya single mother, pasti saya single mother, apakah saya bisa mengasuh semua anak saya?” kata Sarwendah kepada Denny Darko, seorang pembaca kartu tarot, seperti disebutkan dalam video resmi YouTube Sarwendah .

Sarwendah kemudian mengambil sebuah kartu dari tumpukan kartu tarot yang ada di atas meja. Kemudian dia mengambil sebuah kartu bergambar tiga pentakel.

Dari bagan tersebut, Denny Darko memaparkan analisisnya terhadap pertanyaan Sarwendah.

“Tidak bisa, tidak akan,” kata Denny Darko.

Menurut pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, Sarwendah tidak bisa hidup sendirian sebagai orang tua tunggal. Dia harus memilih pasangan lagi.

“Kalau ditanya lagi, apa yang terjadi sebelum itu (single)? Kamu harus melakukannya, tapi kamu tahu itu bukan skill, itu mode bertahan hidup. Kondisi yang harus kamu lakukan.”

“Jangan biarkan itu menjadi kebiasaan. Misal syuting live, banyak orang, maaf, harus buang air kecil, boleh ambil, kalau satu atau dua jam tidak apa-apa, tapi kalau harus. pakainya, ginjalnya susah, apa yang terjadi?” “Demikianlah analogi Darko.

Sarwendah kaget mendengar penjelasan Darko.

Artinya, biarkan diri Anda menjadi orang yang sangat berharap pada pasangan. Ini akan tumbuh bersama Anda. Jangan sampai bisnis ini sukses, harapanmu jadi kenyataan, ‘oh nggak usah nikah. lagi.’” jelas Darko.

“Apakah salah jika mempunyai pemikiran seperti itu,” tanya Wendah, sapaan akrabnya.

“Tidak ada yang salah denganmu, tapi kamu tidak hidup sendiri, yang berhak atas dirimu dan hubunganmu dengan orang lain adalah orang-orang kecil (anak-anak) lain yang ada di kamar sebelah. Mereka pantas ditanya seperti apa ibunya,” jawab Darko.

“Apakah mungkin (tidak menikah lagi) seperti yang Anda minta? Entah kamu mengatakan kamu bisa atau tidak, itu sepertinya tidak mungkin, karena kamu adalah tipe orang yang membutuhkan seseorang untuk membela dan menemanimu.”

“Tapi untuk saat ini, kalau bisa ya bisa. Kata kuncinya terpaksa. Jadi jangan terus menjadi orang tua tunggal,” tegas Darko.

Wendah terlihat bingung. Dia tertegun sejenak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *