Laporan Jurnalis Pendidikan Tribunnews.com Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan lembaga kemanusiaan di Indonesia sangat luar biasa dalam menjalin kerja sama dengan rakyat Palestina.
Bantuan yang diberikan bukan diperuntukkan bagi warga yang tinggal di wilayah Palestina melainkan mereka yang mengungsi di negara tetangga lainnya.
“Dalam situasi saat ini menunjukkan pentingnya persatuan tanpa batas negara dan daerah,” kata Zuhair Al-Shun pada Memorandum of Understanding (MoU) para pihak di bidang kemanusiaan dengan International Networking for Humanitarian (INH) di Jakarta, Kamis (8/8/2024) kemarin.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Presiden INH, Lukmanul Hakim dan Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun serta disaksikan oleh penasehat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash.
Mewakili Otoritas Palestina, Zuhair Al-Shun telah mengirimkan ke seluruh lembaga kemanusiaan, khususnya INH, yang selalu berkomitmen dan konsisten dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, baik di Jalur Gaza, Barat, maupun mereka yang mengungsi di Yordania, Suriah dan Suriah. Mesir. .
Lukmanul mengatakan, penandatanganan MoU ini juga merupakan keputusan perusahaannya untuk membantu masyarakat atau donatur untuk mendapatkan manfaatnya.
Perjanjian tersebut menguraikan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan memastikan koordinasi dan kerja sama yang efektif dan transparan.
“Ada lima pasal kesepakatan yang disepakati bersama antara INH dan Otoritas Palestina, dengan harapan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Lukmanul.
Lukamanul mengatakan, tanggung jawab kelompoknya adalah menjadi jembatan penyaluran donasi manusia agar kita bisa berharap mereka tetap teguh dalam kebaikan dan membantu saudara-saudara kita di Palestina, khususnya di Gaza yang saat ini sedang menderita. banyak dari kolonial Israel dan genosida.
Sejak serangan Israel dan genosida di Jalur Gaza terjadi pada 7 Oktober 2023, Rp. 30 Miliar rupiah telah disalurkan, baik dalam bentuk bantuan keuangan maupun logistik seperti pangan, sandang, dan obat-obatan.
“Dana tersebut murni dari donatur yang peduli dan bersatu dengan rakyat Palestina dan idenya adalah ketika Gaza sudah lepas dari penjajahan Israel maka mereka akan bergerak cepat melakukan pemulihan di Gaza,” ujarnya.
“Bahkan, kami mengatakan bahwa kami akan terus melanjutkan upaya Pembangunan Kembali Gaza sebagai cara pasti untuk mengakui bantuan warga Palestina di Jalur Gaza,” ujarnya.