TRIBUNNEWS.COM – Duta Besar Israel untuk PBB Senang Erden meledakkan PBB. Piagam ini sebagai tanggapan atas pemungutan suara Majelis Umum mengenai rancangan resolusi yang mendukung permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Gled Erdan muncul di hadapan para anggota asosiasi dengan membawa salinan PBB. Piagam dan mesin pemotong kertas di tangan.
“Anda merobek Piagam PBB dengan tangan Anda sendiri. Tanpa disadari,” kata Gled Erdan saat memotong salinannya di Majelis Umum PBB, Jumat (5/10/2024).
Gled Erdan dalam pidatonya mengatakan bahwa peningkatan status Palestina merupakan anugerah bagi gerakan Palestina Hamas.
Menurutnya, keputusan tersebut untuk mendukung Hamas di tengah perundingan gencatan senjata di Gaza dan tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan.
Dia yakin hal ini dapat mempersulit tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, lapor Anadolu.
Selain pemotong kertas dan salinan Piagam PBB, Gled Erdan juga membawa foto Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, sebagai bentuk protes Israel terhadap suara Palestina.
Kepala Negara Hamas, Sinwar, terima kasih Sekjen PBB, demikian bunyi keterangan foto Yahya Sinwar.
Kemarin, Jumat (10 Mei 2024), Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyatakan Palestina memenuhi syarat keanggotaan penuh PBB.
Majelis Umum PBB juga merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan masalah ini secara positif.
Sebanyak 143 negara mendukung resolusi tersebut, 25 negara abstain, dan 9 negara menolak resolusi tersebut. Akankah AS memveto resolusi keanggotaan Palestina di PBB?
Sekutu dekat Israel, Amerika, telah mengkonfirmasi bahwa mereka adalah duta besarnya untuk PBB. Mereka akan menolak permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Juru bicara PBB AS Nate Evans mengumumkan bahwa AS
“Upaya untuk mendorong resolusi tersebut tidak mengubah fakta bahwa Otoritas Palestina saat ini tidak memenuhi kriteria keanggotaan PBB berdasarkan Piagam PBB,” ujarnya, Jumat (5/10/2024).
“Jika Majelis Umum mengesahkan resolusi dan mengembalikan permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB ke Dewan Keamanan, kami memperkirakan hasilnya akan serupa dengan yang terjadi pada bulan April,” lanjutnya merujuk pada veto AS dalam pemungutan suara mengenai keanggotaan tetap Palestina lalu. bulan.
Menurutnya, menyetujui keanggotaan tetap Palestina tidak akan mengubah nasib bangsa Palestina.
“Disahkannya resolusi tersebut tidak akan membawa perubahan nyata bagi rakyat Palestina, tidak akan mengakhiri pertempuran di Gaza dan tidak akan menyediakan makanan, obat-obatan dan tempat tinggal bagi penduduk sipil di Gaza,” katanya, menurut Al Hurra.
“Upaya AS saat ini terfokus pada pencapaian gencatan senjata dan pembebasan para sandera, sambil terus memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza yang membutuhkan,” ujarnya. Menyerukan gencatan senjata segera di Gaza pada pertemuan PBB. Dewan Keamanan tentang situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di PBB. markas besarnya di New York pada 25 Maret 2024. (AFP/ANGELA WEISS) Jumlah korban tewas
Israel terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi 34.844 orang, dan 78.404 orang luka-luka pada Sabtu (7 Oktober 2023) hingga Kamis (9 Mei 2024), dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel. dilansir Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa, untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa pada Sabtu (10/07/2023).
Israel memperkirakan sekitar 136 sandera Hamas masih ditahan di Jalur Gaza, menyusul pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Saat ini, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada bulan Desember 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel