Laporan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedutaan Besar Amerika Serikat) menggelar upacara peringatan 248 tahun kemerdekaan Amerika Serikat, di kediaman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. , Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024) barat.
Tamu yang hadir dalam upacara tersebut antara lain pengusaha Chairul Tanjung; Rahayu Saraswati, saudara laki-laki Prabowo Subianto; Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewakili pemerintah Indonesia, dan perwakilan pemerintah.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F Kleine, dan Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN, Kate Rebholz, menyambut kedatangan para tamu tersebut.
Dalam sambutannya, Kleine mengatakan, resepsi ini tidak hanya merayakan kemerdekaan Amerika Serikat, tetapi juga merayakan 75 tahun hubungan Indonesia dan Amerika Serikat.
Kleine mengatakan: “Kita tidak hanya merayakan kemerdekaan Amerika Serikat, tetapi kita juga merayakan 75 tahun hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, dan kita telah mencapai hubungan yang baik dan bermanfaat dengan kedua negara. .”
Kleine juga merasa bahwa meski Amerika Serikat merayakan Hari Kemerdekaan, situasi di Gaza tetap memprihatinkan.
“Meski malam ini kita semua merayakan pencapaian yang berbeda-beda, saya tahu ada yang ada di hati dan pikiran kita, inilah yang terjadi di Gaza,” ujarnya.
Kleine menyampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa Kedutaan Besar AS di Indonesia selalu mendengarkan keinginan situasi di Gaza dan mendukung diakhirinya konflik Israel-Palestina.
“Kepada seluruh teman-teman saya di Indonesia, dan masyarakat Indonesia, saya ingin menyampaikan satu hal kepada Anda semua, dan saya setuju dengan Anda bahwa perang yang mengerikan ini harus dihentikan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, Presiden AS Joe Biden mengusulkan gencatan senjata tiga fase di Gaza. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyetujui usulan ini.
Berdasarkan resolusi Joe Biden yang disampaikan pada 31 Mei 2024, 14 negara Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih untuk mengakhiri perang dalam tiga tahap. Sementara itu, Rusia abstain.
Gencatan senjata ini terdiri dari tiga fase yang masing-masing fase berlangsung selama 6 minggu.
Langkah pertama, gencatan senjata penuh, mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan orang-orang yang disandera Hamas, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pada tahap ini, diharapkan Israel dan Palestina akan mulai melakukan perundingan untuk mencapai kesepakatan.
Bagian kedua, program pembebasan sandera, termasuk tentara.
Bagian ketiga, upaya membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat konflik.