TRIBUNNEWS.COM – Dua peristiwa menyedihkan langsung mewarnai kiprah Italia di Piala Eropa 16 2024 lalu.
Seperti diketahui, Italia mengalami kekalahan telak di tangan Swiss pada Sabtu (29/6/2024) malam WIB.
Pada laga pembuka Euro 16 2024 berikutnya, Italia tampil impresif hingga akhirnya kalah dari Swiss.
Gol Remo Froiler (37′) dan Ruben Vargas (46′) pun menjadi penyebab kekalahan Italia dari Swiss.
Kekalahan dua gol dari Swiss tanpa balas otomatis menghentikan laju Italia ke babak 16 besar Euro 2024.
Kegagalan Italia di babak tersebut secara tidak langsung juga menghancurkan impian Gli Azzuri. Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti dikeluarkan dari lapangan oleh wasit Belanda Danny McKay selama pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 di Stadion Leipzig pada 24 Juni 2024 di Leipzig. )
Status juara Italia nampaknya terpaksa menerima kenyataan suram Euro 2024.
Sangat disayangkan Italia menyadari juara Euro edisi sebelumnya tidak mempertahankan gelarnya.
Operasi tersebut menambah total trofi dari dua gelar menjadi tiga euro, lalu tiba-tiba menghilang.
Kekuatan utama Jerman dan Spanyol juga meningkatkan harapan untuk bisa bertemu di Piala Eropa.
Tidak, Italia harus berjuang kembali untuk memenangkan gelar Euro di edisi berikutnya.
Selain itu, kemungkinan menyamai tabel Spanyol dengan satu-satunya negara yang mampu mempertahankan gelar juara Euro berturut-turut akan segera meningkat. Pelatih kepala Italia Luciano Spalletti merenungkan lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup B UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Italia di AufSchalke Arena pada 20 Juni 2024 di Gelsenkirchen. – Spanyol memenangkan pertandingan 1-0. (Foto oleh Alberto PIZZOLI/AFP) (AFP/ALBERTO PIZZOLI)
Seperti dilansir Opta, setidaknya ada dua kejadian menyedihkan lagi yang mewarnai nasib buruk Italia di babak 16 besar Euro.
Kejadian malang pertama adalah kegagalan Italia mencapai babak perempat final untuk pertama kalinya sejak 2004.
Pada edisi Euro 2004 yang digelar di Portugal, Italia sendiri diketahui ingin lolos dari babak penyisihan grup.
Namun, Italia bisa berkembang dengan tampil baik di edisi-edisi berikutnya.
Bahkan pada edisi 2012, Italia sempat mencapai final sebelum ditelan Spanyol.
Dan pada edisi terakhir yang digelar di Inggris, Italia terbukti menjadi pemenangnya.
Namun rekor tersebut hilang pada 2024 ketika Italia tersingkir dari babak 16 besar Euro. Bek Italia Giorgio Chiellini memenangkan trofi Kejuaraan Eropa setelah pertandingan sepak bola terakhir UEFA EURO 2020 Italia. 11 Juli 2021. (Michael Regan/Danau/AFP)
Sekali lagi, Italia akan absen ke babak perempat final untuk pertama kalinya setelah lolos ke babak tersebut dalam empat edisi terakhir.
Ada fakta menyedihkan kedua tentang keruntuhan sejarah emas yang terjadi di Euro Italia.
Italia merasakan perihnya dua kekalahan dalam satu turnamen Euro untuk pertama kalinya.
Sebelumnya Italia belum pernah mengalami dua kekalahan dalam satu edisi Euro sepanjang sejarahnya.
Meski baru meraih dua gelar, Italia belum pernah kalah lebih dari satu kali sepanjang sejarah Euro.
Wajar jika sejarah emas ini akhirnya ternoda setelah kekalahan ganda Italia di Euro 2024.
Tepatnya, mereka kalah 1-0 melawan Spanyol di babak 16 besar dan akhirnya bertemu di Swiss.
Sedih rasanya Italia yang dilatih Luciano Spalletti harus merasakan di babak 16 besar Euro 2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)