Dua Dosen Universitas Mercu Buana Raih Gelar Guru Besar Bidang Manajemen

Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua dosen Merku Buana (UMB), Dr Ahmad Badawi Selui SE MM dan Dr Indra Siswanti SE MM dianugerahi gelar Guru Besar Ilmu Manajemen.

Keduanya resmi diangkat menjadi guru besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 60013/M/07/2024 dan No. 60035/M/07/2024 di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI III) di Jakarta, Senin (7 Januari 2024) lalu.

Ahmed Badawi Selui sebelumnya menjabat sebagai Ketua Guru Besar pada posisi JFA dengan perolehan poin 550, dan dengan perolehan poin 908,50, ia menjadi Guru Besar ke-459 di wilayah LDKT dan Guru Besar ke-13 pada tahun 2024.

Begitu pula dengan Indira Siswanti yang mendapat nilai 700 dalam usulan jabatan guru besar dari JFA sebagai guru besar dan meraih gelar guru besar dengan nilai 922 serta menjadi guru besar ke-463 dari LDKT III dan guru besar ke-17 pada tahun 2024.

Wakil Rektor UMB Rizki Briandana, M. Com, Ph.D Ahmed Badawi dan Indra Sisawanthi mengungkapkan keinginannya untuk menerima gelar guru besar, dan guru-guru lain untuk menerimanya.

“Kami berharap guru-guru Merku Buana yang mendapat jabatan guru besar dapat ikut memberikan manfaat bagi institusi, individu, keluarga, bahkan seluruh negeri,” kata Rizki Briandana.

Rizki mengatakan, kehadiran guru besar berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan reputasi universitas.

“Guru besar tidak hanya menjadi pemimpin akademis dan peneliti utama, namun juga menjadi mentor dan penasehat bagi guru dan mahasiswa muda,” tuturnya.

Mereka juga memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan institusi pendidikan tinggi dengan berpartisipasi dalam penelitian, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan bertambahnya kedua guru besar tersebut, maka Universitas Merku Buana mempunyai 19 orang guru besar dari berbagai disiplin ilmu, dan pada tahun ini jumlahnya akan bertambah seiring dengan semakin banyaknya calon guru besar yang datang.

Ahmed Badawi mengatakan, butuh proses panjang untuk mendapatkan gelar tersebut.

“Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya saya mendapatkan surat keputusan profesor ini.

“Saya berharap teman-teman dapat mengikuti saya meskipun banyak tantangan yang harus saya lalui dengan tekun dan sabar,” kata Badawi usai wisuda.

Senada dengan itu, Indira menuturkan bahwa perjalanan menjadi guru besar memang penuh liku-liku, namun ia sangat bersyukur dan mensyukuri perjuangan tersebut.

“Pesan saya kepada teman-teman yang sedang kesulitan, teruslah berkarya dan bersabar. Insya Allah kita akan mencapai level yang diinginkan,” kata Indira.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *