Droplet Bisa Menjadi Pemicu Penularan Monkeypox, Epidemiolog Bagikan Kiat Pencegahannya

Laporan reporter Tribunnevs.com, Aisiah Nursiamsi

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan bahwa semprotan atau tetesan air liur bisa menjadi cara penularan monyet atau Mpoka.

Meski begitu, WHO menjelaskan kemungkinannya jauh lebih rendah dibandingkan kontak fisik.

Terkait hal ini, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dickie Budiman, menemukan ada kemungkinan penularan monyet melalui udara.  Namun, hal ini sangat jarang terjadi.

Penularan MPOK melalui udara sangat jarang terjadi, kata Dickey dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024). 

Dickey menjelaskan, penularan utama Mpok adalah melalui kontak langsung atau cairan tubuh dan lesi kulit orang yang terinfeksi.

Infeksi juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan benda yang terinfeksi virus. 

Misalnya saja pakaian, sprei, sprei, selimut, dan handuk untuk pasien Mpoka. 

Sementara itu, kemungkinan penularan melalui tetesan udara sangat rendah. 

Droplet ini umumnya tidak bertahan lama di udara dan cenderung jatuh di area sekitarnya, tambahnya.

Lebih lanjut Dickey menjelaskan mengapa penularan Mpok tidak efektif atau sulit dilakukan melalui luar angkasa.

Sebab dulu, droplet dari batuk atau bersin hanya menyebar dalam jarak dekat. 

Belum genap 2 meter sebelum terjatuh. Kedua, virus Mpok tidak stabil atau bertahan lama di tempat terbuka.

Oleh karena itu, penularan jarak jauh tidak dapat dilakukan. 

Meski demikian, bukan berarti kemungkinan penularan melalui udara tidak akan terjadi. 

Artinya pencegahan tetap harus dilakukan. Kemungkinan penularan melalui udara dapat dicegah dengan memakai masker.

Beberapa orang disarankan untuk menggunakan masker.

Seperti orang yang tertular atau merawat pasien Mpoka.

Kemudian anggota keluarga dekat harus memakai masker untuk mencegah penularan droplet, tambahnya. 

Langkah selanjutnya adalah menjaga jarak minimal 2 meter dari orang yang terjangkit Mpok. 

Kemudian cuci tangan Anda dengan sabun atau pembersih berbahan dasar alkohol. 

Terakhir, jangan lupa untuk menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh pasien. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *