TRIBUNNEWS.COM – Drone Ukraina menyerang lapangan udara militer Rusia mulai Rabu malam (2/10/2024) hingga Kamis pagi.
Ukraina telah menargetkan bandara Borisoglebsk di wilayah Voronezh di perbatasan Rusia, kata seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) kepada Newsweek.
SBU, bersama dengan cabang militer Ukraina lainnya, menyerang gudang tempat Rusia menyimpan bom udara yang dipandu KAB, kata sumber tersebut.
Militer Ukraina juga menargetkan jet tempur Su-34 dan Su-35 serta tempat penyimpanan bahan bakar penerbangan di bandara.
Belum jelas berapa banyak pesawat yang hancur.
Citra satelit menunjukkan empat kebakaran di wilayah tersebut.
Sistem Informasi Kebakaran untuk Manajemen Sumber Daya NASA menunjukkan beberapa kebakaran di dekat Borisoglebsk dalam 24 jam setelah serangan itu.
Rekaman yang beredar online, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Newsweek, tampaknya menunjukkan setidaknya satu kebakaran besar terjadi di dekat sebuah tempat tinggal. Kebakaran terlihat di wilayah Voronezh Rusia (X Anton Gerashchenko)
Sementara itu pada Kamis (3/10/2024), Moskow menyatakan pertahanan udaranya mencegat 113 drone Ukraina di wilayah Rusia, termasuk 25 di wilayah Voronezh.
Gubernur wilayah Voronezh, Alexander Gusev, menambahkan dalam sebuah postingan di program pesan Telegram pada Kamis pagi bahwa satu orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
16 rumah hancur akibat longsor.
Ukraina secara rutin menargetkan bandara dan lapangan udara militer Rusia di sepanjang perbatasan dengan drone jarak jauh.
Faktanya, Ukraina tidak diperbolehkan menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Kiev mengajukan banding terhadap pembatasan ini, namun larangan tersebut tetap berlaku.
Masalah terbesar Kiev adalah banyaknya bom era Soviet yang dimiliki Rusia, termasuk bom udara KAB yang terbukti dahsyat dan sulit dihilangkan oleh Ukraina.
Pesawat-pesawat tempur Rusia mampu melayang melampaui kemampuan pertahanan udara Ukraina untuk menjatuhkan bom, yang mempunyai dampak psikologis yang signifikan di garis depan dan di kota-kota sasaran.
“SBU terus mengambil tindakan untuk mengurangi kemampuan musuh dalam meneror kota-kota Ukraina yang damai dengan jet tempur yang dilengkapi KAB,” kata sumber Ukraina.
“Evakuasi militer di lapangan udara militer Rusia akan terus berlanjut, karena musuh tidak akan merasa nyaman bahkan di wilayahnya.” Rusia kehilangan 37 sistem senjata, 43 drone, dan 75 kendaraan dalam satu hari
Pasukan Rusia kehilangan 37 sistem tank, 43 kendaraan udara tak berawak (UAV) dan 75 kendaraan dalam waktu 24 jam, kata pejabat Ukraina.
Laporan tersebut, yang diposting pada hari Kamis di akun X Kementerian Pertahanan Ukraina, juga mengatakan pihaknya menghancurkan 1.150 tentara, enam tank dan satu sistem pertahanan udara selama periode tersebut. Laporan kerugian Rusia berdasarkan data Ukraina (tangkapan layar X)
Rusia tidak secara resmi mengungkapkan kerugian militernya.
Angka terbaru menyebutkan total kerugian Rusia sejak invasi tahun 2022 ke Ukraina adalah 656.710 personel, 8.893 tank, 18.906 sistem tank, 964 sistem pertahanan udara, 16.393 UAV, dan 43.346 kendaraan, menurut Kiev.
Menurut statistik Ukraina, kehancuran sistem seni Rusia dan material berharga mencapai rekor tertinggi pada bulan Juli dan Agustus.
Pada bulan Juli, Rusia kehilangan 1.520 sistem artileri dan 1.517 pada bulan Agustus.
Pada bulan September, 1.219 sistem artileri dilaporkan hancur.
Periode ini juga mencatat jumlah korban terbanyak di kalangan militer Rusia, yaitu 35.680 orang pada bulan Juli, 36.810 orang pada bulan Agustus, dan 38.130 orang pada bulan September.
Angka dari Angkatan Bersenjata Ukraina menunjukkan bahwa pada bulan September, Rusia menderita hampir 10.000 korban dalam satu minggu.
(TribuneNews.com, Tiara Shelawi)