TRIBUNNEWS.COM – Pada Rabu (28/8/2024), seorang penyerang drone Ukraina menembak jatuh dan membakar depot minyak di wilayah Pertumbuhan Rusia.
Hal tersebut dibenarkan Gubernur setempat, Vasily Golobov, melalui pesan di aplikasi Telegram.
“Tidak ada yang terluka dan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api,” tulis Vasily Golobov, menurut laporan Reuters.
Tiga tank terbakar di depo minyak di distrik Kaminsky, Rostov setelah dua drone dihancurkan.
Serangan itu terjadi ketika tank-tank masih terbakar di depot minyak lainnya 10 hari setelah serangan di Ukraina.
Kebakaran telah terjadi sejak 18 Agustus 2024 di fasilitas penyimpanan minyak di kota Proletarsk.
Selain itu, drone Ukraina juga menyerang depot produk minyak bumi di kota Kotelnych di kota Kirov, Rusia.
Hal ini dikonfirmasi oleh gubernur setempat Alexander Sokolov.
Beruntung, penyerangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kebakaran di gudang tersebut.
Dia mengatakan dua drone ditembak jatuh dan tiga lainnya jatuh di area gudang.
Secara terpisah, pada awal bulan, depo bahan bakar lain di distrik Kamensky diserang.
Saat itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memuji pasukannya karena menyerang fasilitas minyak di Rusia.
Dia mengatakan bahwa serangan itu akan membantu mengakhiri konflik dengan cara yang adil.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unit pertahanan udara menghancurkan empat drone di Rostov pada Selasa malam.
Selain itu, mereka juga mengatakan delapan drone dihancurkan di wilayah Voronezh.
Menurut Gubernur Voronezh Alexander Gusev, sisa-sisa drone Ukraina dibakar di daerah tersebut.
Namun, untungnya tidak ada ledakan di dekat alat peledak yang berlokasi di Voronezh tersebut, Al Jazeera melaporkan.
Serangan besar-besaran terhadap wilayah Kursk di Ukraina dimulai pada 6 Agustus.
Sehingga warga dipindahkan dari daerah perbatasan ke tempat yang lebih aman.
Menurut Kementerian Keadaan Darurat, terdapat 28 pusat akomodasi sementara di 197 wilayah Rusia.
Sementara itu, saat ini lebih dari 11.500 orang tinggal di sana, termasuk 3.500 anak-anak.
Menurut kantor berita TASS yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev telah kehilangan lebih dari 7.000 personel militer.
Faktanya, 74 tank telah hancur sejak awal pertempuran di wilayah Kursk.
Selain itu, drone Ukraina juga menyerang depot produk minyak bumi di Kotlynch, Kirov, Rusia.
(mg/mg)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).