TRIBUNNEWS.COM – Israel berjanji akan membalas serangan drone Hizbullah yang mendarat di lapangan sepak bola di Israel utara pada Rabu malam (6/5/2024).
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa menurut perkiraan awal, sedikitnya 10 orang terluka.
Israel melepaskan tiga helikopter yang dikirim ke lokasi kejadian untuk mengangkut korban luka.
Surat kabar Israel Today juga melaporkan sedikitnya 10 orang terluka dalam kecelakaan pesawat tersebut, lima di antaranya dalam kondisi kritis.
Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan bahwa sirene tidak diaktifkan sebelum drone bermuatan bom itu jatuh dan meledak di kota Hurfish.
Kami sudah terbiasa dengan situasi ini, tapi kali ini mengejutkan dan sangat intens, karena kami berlatih bersama anak-anak,” kata Ali Baer, warga yang tinggal di kawasan itu, Rabu malam. dikutip oleh Channel10 Israel.
Setelah serangan itu, banyak tentara Israel berada di lokasi kejadian.
Setidaknya 12 roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Golan Suriah, Al Jazeera melaporkan.
Kemarin, Rabu (5/6/2024), Hizbullah mengumumkan menyerang 7 posisi militer Israel di Israel utara.
“Tentara kami menyerang tentara Israel dengan berbaris di kawasan Al-Baghdadi dan menimbulkan luka-luka. Mereka juga menyerang dua kelompok tentara di kawasan Birkat Risha dan Al-Malikiyah,” kata Hizbullah dalam pernyataannya, Rabu.
Hizbullah membenarkan bahwa mereka menghancurkan stadion Iron Dome di pangkalan militer Ramot Naftali dengan roket dan membom situs Al-Samaqa di perbukitan Kfar Shuba Lebanon dan situs Zibdin di Peternakan Shebaa Lebanon.
Hizbullah juga menyerang pasukan Israel di selatan Al-Kush, membunuh dan melukai anggotanya.
Pada tanggal 8 Oktober 2023, Hizbullah bergabung dengan perlawanan terhadap Israel untuk mendukung warga Palestina menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dengan menyerang Israel utara.
Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti menargetkan Israel jika Israel menghentikan kekerasan dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza. Jumlah korban
Israel terus melanjutkan kekerasan di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina sejak Sabtu (10/7/2023) hingga Selasa (06/04/2024) meningkat menjadi lebih dari 36.550 orang, dan 82.959 lainnya luka-luka dan 1.147 meninggal. di wilayah Israel, Anadolia melaporkan.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan serangan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa.
Israel memperkirakan Hamas masih menyandera sekitar 120 sandera, hidup atau mati, di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara menurut laporan The Guardian pada Desember 2023, terdapat lebih dari 8.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel