Tribunenews.com – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) gagal meluncurkan drone di Galilea Hizbullah Lebanon dan barat.
Akibatnya, satu orang dilaporkan terluka parah akibat ledakan yang disebabkan oleh drone Hizbullah.
Belum diketahui apakah orang tersebut merupakan tentara atau warga sipil.
Sirene terus berbunyi pada dini hari waktu setempat saat pertahanan udara berusaha menghentikan ancaman yang dilancarkan Hizbullah.
Menurut Ynet, meski IDF berusaha keras mencegat drone tersebut, tidak ada satu pun drone yang bisa dicegat.
Drone yang meledak di Kibbutz Kabri menyebabkan luka serius dan merusak kendaraan serta harta benda.
Kantor berita Lebanon yang berafiliasi dengan Hizbullah, Al Mayadeen, mengatakan serangan itu dilakukan dengan kombinasi drone dan rudal yang menargetkan wilayah yang sama.
Hizbullah baru-baru ini meningkatkan serangannya di Israel utara.
Dua warga Israel tewas dalam penembakan di Dataran Tinggi Golan pada hari Selasa.
Mobil yang mereka tumpangi langsung menabrak dan menewaskan mereka.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada hari Rabu bahwa organisasinya telah mencapai tujuan utamanya untuk melemahkan Israel.
“Kami telah melemahkan Israel secara ekonomi, dalam hal lapangan kerja dan sosial.”
“Ini akan memaksa dia untuk berhenti berperang,” kata Nasrallah
Pernyataannya disampaikan di tengah upaya intensif Amerika Serikat untuk mencapai solusi internasional terhadap meningkatnya ketegangan di wilayah utara perbatasan. Hamas tidak mengetahui hasil perundingan tersebut
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa penasihat kelompok tersebut belum memberikan informasi terbaru mengenai perundingan gencatan senjata di Gaza.
Ia juga menuduh Israel “menunda” waktu dan menggagalkan perundingan saat ini.
“Penjajah melanjutkan kebijakan mereka untuk mengulur waktu untuk menghentikan putaran perundingan ini, seperti yang telah mereka lakukan pada putaran sebelumnya,” kata Hamas, seperti dikutip Reuters.
Komentar Hamas muncul ketika perunding Qatar dan Mesir, yang didukung oleh Amerika Serikat, meningkatkan upaya untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan warga Israel yang ditahan oleh Hamas.
Pada awalnya, AS sangat yakin untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Menurut juru bicara pertahanan Gedung Putih John Kirby, kesenjangan antara Hamas dan Israel dapat dipersempit.
“Kami sangat berharap semuanya berjalan baik,” kata Kirby kepada CNN.
Kendati demikian, Kirby tidak menampik adanya kesenjangan antara Hamas dan Israel.
Jadi dia yakin Direktur CIA Bill Barnes bisa menjembatani kesenjangan tersebut.
“Masih ada kesenjangan antara kedua belah pihak, kami yakin kesenjangan tersebut dapat dipersempit, dan Brett McGurk serta Direktur CIA Bill Burns kini mencoba melakukan hal tersebut.”
(Tribunnews.com/Whiesa)