Driving Range Kini Jadi Lifestyle Baru Milenial dan Kaum Urban

TRIBUNNEWS.COM, SILEGON – Golf khususnya Driving Range kini telah menjadi gaya hidup komunitas golf.

Tak hanya di Jakarta, namun juga di kota-kota lain, termasuk Kota Sailegon. 

Di Sailegon, Driving Range telah menjadi gaya hidup. Mulai dari masyarakat awam, terutama karyawan yang bekerja di kawasan industri Krakatau, pengusaha, generasi muda hingga ekspatriat, kini sering mengunjungi Driving Range di Royale Krakatau Golf.

Mereka tidak hanya melatih kemampuan memukulnya saja, namun mereka juga mengunjungi Driving Range dan juga tempat berkumpulnya. 

Waldi Rosmakhiono, Manajer Pusat Golf dan Olahraga PT Krakatau Sarana Properti (KSP), mengatakan tren baru ini muncul karena berbagai fasilitas baru di kawasan ski Royale Krakatau Golf.

Hal ini menarik para pecinta golf untuk berolahraga dan melepas penat di tengah kerja keras. 

“Kursus mengemudi sudah menjadi gaya hidup warga Sailegon. Bukan hanya mereka yang pandai bermain golf, tapi juga generasi milenial dan penduduk kota, termasuk ekspatriat asal Jepang, Korea, dan negara lainnya. Saat ini intensitas permainan di lapangan berkendara cukup tinggi. Tinggi, rata-rata bisa 150-200 pengunjung per hari,” kata Valdi. 

“Selain menghilangkan penat sepulang kerja, Driving Range juga menjadi arena untuk berlatih olahraga yang benar-benar menyenangkan. Misalnya yang baru belajar memukul sudah ketagihan saat merasakan sensasi memukul bola,” ujarnya. 

Ia mengatakan Royale Krakatau Golf juga telah menyiapkan pelatih khusus bagi mereka yang baru memulai. 

“Ekspatriat cenderung sangat terampil. Makanya mereka sering menghabiskan waktu di sini dari pagi atau sore hingga malam hari, yang biasanya merupakan prime time di sini,” ujarnya. 

Valdi menambahkan, fasilitas terbaru di Royale Krakatau Golf juga membawa manfaat tambahan bagi KSP dan mitranya, salah satunya melalui sinergi dengan BTN. 

“Royale Krakatau Golf Drive Range kini menjadi salah satu destinasi favorit kami. Selain itu, luas teluknya bertambah hingga total menjadi 36 teluk. permintaannya sangat tinggi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *