TRIBUNNEWS.COM – Pelatih pengganti Juergen Klinsmann di timnas Korea Selatan tampaknya sudah menyelesaikan teka-teki tersebut.
Sosok Hong Myung-bo dipercaya KFA atau Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan untuk menjadi pelatih timnas.
Namun kelegaan dari KFA dan para pemain timnas Korea Selatan tidak bertahan lama.
Nyatanya, penunjukan Hong Myung-bo sebagai pelatih Korea Selatan kembali menimbulkan drama.
Menurut laporan dari media Korea Selatan Yonhap, pegawai negeri di sana telah mengajukan laporan polisi terkait penunjukan Hong Myung-bo sebagai pelatih tim nasional Taeguk Warriors.
Penunjukan tersebut dinyatakan tidak sah karena beberapa prosedur dilanggar.
Di antara prosedur yang dilanggar KFA adalah pelaksanaan tes wawancara yang adil.
Artinya, KFA tidak mewawancarai seluruh calon pelatih yang berpotensi menjadi juru taktik asal Korea Selatan.
Lembaga sipil mengatakan KFA hanya mewawancarai beberapa kandidat.
Ada juga hal-hal lain yang menjadi perhatian agensi.
Mereka mengatakan KFA menyalahgunakan wewenang mereka ketika menunjuk Hong Myung-bo sebagai pelatih kepala Korea Selatan.
KFA dikabarkan memaksa Ulsan Hyundai melepas Hong Myung-bo dari kontraknya saat ini.
Pihaknya juga menekankan transparansi soal gaji pelatih baru.
Tidak adanya laporan gaji tahunan dari Hong Myung-bo dianggap melanggar hukum.
Tak berhenti sampai disitu, KFA juga melakukan pelanggaran lainnya.
Mereka diyakini telah mengancam Park Joo-ho.
Park Joho sendiri merupakan sosok yang membeberkan kejanggalan proses penunjukan Hong Myung-bo.
Sementara itu, Hong Myung-bo tampil di hadapan publik Korea Selatan setelah resmi menjabat sebagai pelatih timnas.
Untuk meredakan situasi darurat, dia mengadakan konferensi pers di Bandara Incheon.
Hong meminta bantuan masyarakat Korea Selatan agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Myung-Bo Hong, pelatih baru timnas Korea Selatan (Instagram KFA)
Ia bertekad membangun timnas yang kuat dan berprestasi di ajang penting.
“Hal terpenting menurut saya adalah bagaimana membangun tim nasional yang kuat,” kata Hong Myung-bo.
“Saya tentu memahami kekhawatiran masyarakat.”
“Saya melihatnya sebagai tantangan terbesar dalam hidup.”
“Saya akan sangat senang mendapat dukungan banyak pihak,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)