DPR Nilai Pemerintah Perlu Prioritaskan Keamanan Nasional Seiring Beroperasinya Starlink di RI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagian besar anggota Komisi VI DPR RI menyerukan kesetaraan dan keadilan terhadap perusahaan telekomunikasi dan internet terkait peluncuran layanan Starlink di Indonesia.

Jika pemerintah tidak bisa menjamin keadilan dalam dunia usaha, anggota DPR khawatir perusahaan telekomunikasi dan internet di Indonesia akan bangkrut dalam dua atau tiga tahun.

Selain itu, negara juga kemungkinan besar akan kehilangan kendali langsung atas infrastruktur telekomunikasi.

“Apakah Starlink sudah memiliki Network Operations Center (NOC)? Menteri Komunikasi dan Informatika menyatakan akan meminta Starlink segera meminta persetujuan untuk beroperasi di Indonesia. Jika persetujuan belum juga diberikan, berarti pemerintah telah menciptakan persaingan yang sehat. Karena persetujuannya harus jelas, baru bisa bekerja,” kata Harris Turino, anggota Partai PDI Perjuangan, dalam pertemuan dengan direksi telekomunikasi di Gedung DPR, kemarin. , Senayan, Jakarta, Kamis (30 Mei /2024) ).

Harris bilang, jangan merugikan BUMN. Apalagi jika Starlink nantinya beralih ke komunikasi seluler.

“Tentu saja kami tidak menghentikan perkembangan teknologi dan persaingan. Namun BUMN juga harus siap jika terjadi persaingan yang tidak merata,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, anggota Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan Starlink mungkin tidak memberikan tekanan pada bisnisnya pada tahap awal.

Namun jika ada persaingan bebas, Starlink pasti akan mendominasi dan menjadi ancaman bagi Telekom.

Pernyataan yang sangat baik pun disampaikan Evita Nursenty. Menurutnya, Elon Musk tidak berinvestasi. Taipan asal Amerika Serikat ini memanfaatkan pasar Indonesia secara eksklusif untuk menjual Starlink.

“Saya bingung kenapa Starlink mendapat keistimewaan dari pemerintah tanpa mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. BUMN harus teriak dan imbau pemerintah bersikap adil dan Starlink harus. “Kalau Starlink bisa memberikan layanan internet seharga Rp 100.000, Telkomsel mungkin baru berumur lima tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, anggota parlemen PDI-P ini mengingatkan pemerintah untuk tidak hanya fokus pada sektor perdagangan dan perekonomian saja. Namun keamanan nasional juga harus menjadi prioritas.

Sebagai pemain di industri Internet, lanjut Evita, Starlink harus memenuhi kewajiban yang sama seperti perusahaan lainnya, dimulai dengan komitmen mendirikan pusat bisnis yang berbasis di Indonesia sebagai Jaringan Dalam Negeri (TKDN).

Kemudian mengenai permasalahan yang dapat diintervensi, penerapan kebijakan perpajakan dan pembayaran bebas pajak (PNBP), kewajiban pemenuhan kualitas pelayanan (QoS), aspek perlindungan dan keamanan serta faktor-faktor yang terkait dengan hal tersebut. kepemilikan tanah.

Seperti yang diketahui, Starlink resmi beroperasi di Indonesia. Elon Musk selaku pemilik secara simbolis membuka operasional perusahaannya di Bali pada 19 Mei 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *