DPR Meyakini Kasus Jampidsus Dikuntit Densus Bisa Membuka Kotak Pandora Dalang Korupsi Tambang Timah

Reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus Febrie Adriansyah Jampidsus dari Kejaksaan menjadi sorotan setelah ia diduga diikuti anggota Densus 88 kontraterorisme Polri.

Hal ini juga terkait dengan Kejaksaan Agung yang tengah mengusut kasus korupsi pertambangan timah senilai Rp 271 triliun.

3. Santoso, anggota komite dari Partai Demokrat, menilai kasus penganiayaan yang dialami Giampisus bisa menjelaskan Pandora, permasalahan utama di balik mega korupsi pertambangan timah.

Santoso, Minggu (26 Mei 2024), mengatakan, “Melalui pantauan Jampidsus yang dicurigai anggota Densus 88, kami berharap bisa membuka kotak Pandora dan mengidentifikasi siapa saja pemain inti dalam penambangan timah ilegal skala besar ini.”

Santoso pun yakin Jampisus tidak akan menyerah pasca insiden penguntitan tersebut.

Sebaliknya, ia nantinya akan lebih fokus mengungkap dalang penambangan timah ilegal.

Ia menjelaskan, “Saya yakin Zampisus tidak akan mundur setelah kejadian ini. Namun, ia akan semakin fokus dalam mengungkap pelaku penambangan timah ilegal yang telah menimbulkan kerugian nasional hingga Rp 270 triliun bagi Indonesia.”

Di sisi lain, Santoso juga meyakini Jaksa Agung Burhandin akan terus mendorong penyelesaian kasus dan mengungkap pihak-pihak yang terlibat.

Selain itu, kerugian negara bisa dikembalikan ke negara untuk memberi manfaat bagi rakyat.

Keputusan ini menyusul kinerja Jaksa Agung selama ini dalam mengungkap begitu banyak kasus mega korupsi yang saat ini sedang menggerogoti kekayaan bangsa, tutupnya.

Seorang anggota Unit Pasukan Khusus (Densus) 88 Polri dikabarkan ditangkap di sebuah restoran di Jakarta Selatan.

Anggota Densus itu ditangkap saat mengikuti Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung.

Anggota Densus yang ditangkap itu disebut beridentitas IM dan pangkat militer Bripda.

Saat itu, ia diduga menyamar sebagai pegawai salah satu BUMN yang berinisial HRM.

Berdasarkan informasi yang Anda terima, Anda kini telah menyelesaikan misi “Sikat Jampisus”.

IM diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya di bawah bimbingan seorang perwira polisi berpangkat menengah.

Namun pengawal Jampidsus baru berhasil menangkap IM saat itu.

Kejaksaan Agung masih belum mau mengomentari kejadian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *