DPR Ingatkan Pemerintah Tak Cari Kesempatan Naikkan Harga BBM dengan Alasan Pelemahan Rupiah

Reporter Tribunnews.com Dennis Destrivan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII Republik Korea RI Mulyanto meminta pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi dan pertalite setelah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.

Mulianto mendesak pemerintah fokus mencari cara untuk mendevaluasi rupee tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat kecil.

Ia yakin pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin menjaga stabilitas APBN tanpa menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Pemerintah tidak boleh mencari peluang untuk menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah pelemahan rupee,” kata Mulianto saat dikonfirmasi kepada wartawan, Jumat (28/8). Sebab, indikator obyektif lainnya dalam menentukan harga BBM diskon masih aktif. 6/2024).

Mulyanto menjelaskan, tren harga minyak mentah dunia saat ini stabil dan berada di kisaran 81 USD per barel. Meskipun pada awal Oktober 2023, barelnya akan mencapai 90 USD.

Sementara perkiraan makro ICP pada tahun 2024 adalah $82 per barel. Dengan demikian, harga minyak dunia saat ini masih berada di bawah perkiraan makro ICP.

“Kami memahami pelemahan rupee saat ini akan mempengaruhi harga jual BBM bersubsidi,” kata Mulianto.

Mulianto mengatakan, pemerintah tidak boleh mengabaikan permasalahan tersebut. Misalnya saja saat rupee terdepresiasi, pihaknya ingin segera menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Karena kebijakan ini akan menimbulkan inflasi yang akan memperburuk keadaan perekonomian,” jelas Mulianto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *