TRIBUNNEVZ.
Selain mengadakan acara berupa presentasi, kongres mahasiswa ini juga memilih Koordinator PPI Dunia periode 2024-2025.
Ada dua calon yang bersaing yakni Marhadi dari PPI Hongaria dan Zulkadri Ansar dari PPI Jerman.
Dalam pemilu kali ini, 65 negara PPI berhak memilih Koordinator PPI Dunia.
Namun, hanya 51 negara PPI yang mengeluarkan surat mandat dan mengirimkan delegasi senior ke simposium tersebut.
Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara, Marhadi terhitung 33 suara dan Zulkadri Ansar 18 suara.
Hasil pemilu tersebut menunjukkan Marhadi memperoleh suara terbanyak dan diangkat menjadi Koordinator PPI periode 2024-2025.
Marhadi adalah dosen program manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau.
Saat ini beliau sedang mengejar gelar master (S3) di Universitas Pertanian dan Ilmu Kedokteran Hongaria (MATE).
Sebelum menjabat sebagai Koordinator Global PPI, Marhadi menjabat sebagai CEO PPI Hongaria dan Wakil Koordinator PPI Dunia periode 2023/2024.
Marhadi mempunyai visi untuk “Mewujudkan komunitas mahasiswa yang global, kompetitif dan berkelanjutan untuk mencapai ‘Indonesia Emas’ dengan memperkuat nilai-nilai akademik, sosial dan moral, serta siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat internasional.”
Menurut Marhadi, visi tersebut menekankan pada terciptanya komunitas internasional yang terdiri dari pelajar Indonesia yang tersebar di berbagai negara. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi dan kolaborasi antar mahasiswa dimanapun berada.
Komunitas yang diciptakan oleh PPI Dunia harus terbuka untuk semua orang, tanpa memandang sejarah, asal daerah, atau perbedaan lainnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang menghargai keberagaman dan mendukung fleksibilitas.
Visi tersebut juga menekankan pentingnya menciptakan organisasi yang mampu bersaing dalam skala global. Artinya pelajar Indonesia harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat berprestasi di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik.
Menurut Marhadi, pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri menghadapi banyak tantangan seperti perbedaan budaya dan bahasa.
PPI Dunia mewakili pelajar Indonesia yang tinggal di berbagai negara, masing-masing memiliki budaya, bahasa, dan sistem yang berbeda.
Mengelola keberagaman ini merupakan sebuah tantangan besar, terutama dalam menciptakan persatuan dan kerja sama antar anggotanya.
Mahasiswa harus menyadari norma-norma sosial dan budaya yang dapat mempengaruhi interaksi dan integrasi mereka dengan masyarakat dan anggota PPI lainnya.
Selain itu, tantangan bagi PPI World adalah kerjasama dan networking internasional.
Tugas ini mencakup upaya membangun jaringan dan kemitraan internasional baik dengan pelajar Indonesia maupun komunitas internasional, termasuk organisasi kemahasiswaan negara lain, institusi akademik, dan lembaga pemerintah.
Perlu ada strategi untuk memperkuat PPI Dunia di Kelompok Advokasi Mahasiswa Internasional Indonesia.
Banyaknya keterampilan yang dimiliki mahasiswa Indonesia di luar negeri menjadi nilai plus bagi staf PPI Dunia.
PPI Dunia harus mampu memperoleh dan menghimpun seluruh kemampuan tersebut untuk menjadi kekuatan yang mendukung pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Konferensi internasional tersebut akan berlanjut hingga Sabtu, 24 Agustus 2024 di Budapest, Hongaria.
Konferensi Internasional XVI dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kantor Presiden RI Jend. TNI (Dr. Purn.) H. Moeldoko yang turut serta dalam pembicaraan tersebut.
Selain Ketua KSP, simposium tersebut juga dihadiri oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, SH, LL.M., dan Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos, serta Febri Calvin Tetelepta, Deputi I Presiden RI.
Selain itu, banyak juga pimpinan BUMN yang hadir sebagai konsultan dalam simposium ini yaitu Razaq Manan Ahmad EPV PT Development and Services. Direktur Persero Ibu Kota Negara Madani PT. PLN Yusuf Didi Setijarto, Direktur PT. BNI 46, prof. Da Nang Parikesit, dosen Fakultas Arsitektur Universitas Gajah Mada. Dr. Angga Wira Komisaris PT. Bumi Resurs serta pembicara lainnya seperti M. Putra Hutama, Presiden Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Hongaria, dan Bagas Kurniawan, Direktur Eksekutif Himpunan Mahasiswa Islam PB. Selain itu, pertemuan internasional ini mengundang Prof. bahasa Inggris Michael Placek, Profesor Kebijakan Publik.
Selain pemilihan Koordinator PPI Dunia Tahun 2024-2025, simposium ini juga memilih dan menetapkan PPI Turki sebagai tuan rumah Konferensi Internasional tahun 2025.
(*)