Dorong Transisi Energi, Pertagas Gandeng Pertamina Hulu Energi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berkolaborasi mengkaji pemanfaatan turbin gas untuk kebutuhan operasi dan produksi PHE.

Kolaborasi kedua perusahaan ini merupakan wujud nyata kerja sama di lingkungan Pertamina Group untuk mendukung inisiatif pemerintah yaitu transmisi listrik menggunakan gas bumi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan Nota Kesepahaman ini merupakan penanda penting hubungan kerja sama antara PHE dan Pertagas, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua perusahaan dalam pengembangan industri energi Indonesia.

“Saat ini sebagian besar aktivitas Pertagas berada pada segmen bisnis PHE kelas menengah. Selain itu, klarifikasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan kajian penggunaan komponen turbin angin,” kata Gamal saat penandatanganan Nota Kesepahaman. Pemahaman Penelitian Penggunaan Kompresor Pertagas untuk Kebutuhan Operasional dan Produksi di PHE Tower Jakarta, Jumat 19 April 2024.

Kerjasama dengan PHE ini merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset yang ada sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan Holding Pertamina secara berkelanjutan.

Kit Pertagas Gas Turbine Compressor (GTC) dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan gas dari sumber suplai sehingga masuk ke jaringan gas dengan tekanan yang lebih tinggi. GTC digunakan dalam pipa pengiriman gas dan pengolahan gas.

Saat ini GTC digunakan sebagai fasilitas utama untuk meningkatkan tekanan dan menjaga keandalan distribusi gas pada pipa transmisi Pertagas. Diharapkan dengan mengikuti Nota Kesepahaman ini, PHE dan Pertagas dapat bersama-sama melakukan kajian pemanfaatan GTC milik Pertagas untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin milik PHE.

Pemanfaatan ini menciptakan sinergi antar perusahaan afiliasi Pertamina.

“Bagi Pertagas, selain meningkatkan pendapatan, penggunaan GTC juga akan menjadi cara yang bagus untuk mengoptimalkan aset yang ada berupa gas turbin kompresor (GTC) yang mendukung keberlanjutan operasional Pertagas,” kata Gamal.

Saat ini diharapkan dari sisi PHE penggunaan GTC akan berkontribusi pada penghematan biaya produksi dan pengembangan lapangan gas PHE.

Direktur Investasi dan Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi mengatakan, kemitraan antara PHE dan Pertagas merupakan bentuk kolaborasi Pertamina Group yang dapat membawa nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi kedua perusahaan. Kelanjutan kemitraan ini akan dipimpin oleh HSSE, Compliance, Finance dan Business Development di masing-masing perusahaan.

“Kami berharap kedepannya kita dapat menggali potensi kerjasama ini tidak hanya di hulu, tetapi juga di bidang lain untuk mendorong dan mempengaruhi pengembangan bisnis berkelanjutan,” kata Awang.

Berputar

Gamal mengatakan melalui merek baru “Reliable Energy Delivery”, Pertagas telah menjadi perusahaan energi yang andal, memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi industri dan masyarakat.

Dengan menumbuhkan dan mempertahankan bisnis yang ada, Pertagas menjadi perusahaan progresif dan berorientasi masa depan yang terus mempertahankan dan meningkatkan operasinya melalui keberlanjutan bisnis yang ada.

“Pertagas juga terbuka untuk menjajaki kerjasama lain yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung,” kata Gamal.

Pertagas kini didirikan sebagai perusahaan produksi energi. Pertagas mendaftarkan aset-aset midstream di sektor hilir, antara lain jaringan pipa gas, transmisi minyak, pengolahan gas, reformasi LNG dan infrastruktur pendukung distribusi listrik lainnya di Indonesia.

Pertagas telah mendaftarkan pembangunan dan pengoperasian pipa gas sepanjang 2.809 km, pipa minyak sepanjang 605 km, dua kilang LPG berkapasitas 1.130 ton per hari, terminal berkapasitas 400 BBtud, serta Departemen LNG dan kapasitas. sebesar 127.000 M3.

Pertagas juga membangun pipa minyak Rokan dan mengoperasikan pipa gas Senipah-Balikpapan.

Kedua jaringan pipa ini menambah daftar infrastruktur energi yang dibangun dan dioperasikan Pertagas. Hingga saat ini, perusahaan telah membangun dan mengoperasikan pipa gas Arun Belawan; Pipa Gas Duri-Dumai; Pipa gas Grisik-Pusri; Pipa Gas Gresik-Semarang; Pipa Gas Muara Karang – Muara Tawar; Pipa Gas Porong-Grati; Tempino – Pipa Minyak Plaju; Pabrik LPG PSG; Stasiun pengisian LNG Arun Stasiun pengisian; Terminal Regasifikasi Arun dan CNG Tambak Lorok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *