Dorong Mahasiswa Jadi Pengusaha, Menteri Bahlil: Peluangnya Lebih Besar Dibanding Menjadi PNS

Laporan jurnalis Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausaha.

Hal itu disampaikan Bahlil saat memberikan kuliah umum pada pembukaan Pra Kongres VIII Badan Pengurus Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafi’iyah.

“Peluang menjadi wirausaha di bangsa ini masih sangat besar dibandingkan peluang menjadi pejabat publik,” kata Bahlil, Sabtu (1/6/2024).

Menurut Bahlil, jumlah wirausaha di Tanah Air hanya 3,6 persen. Sedangkan di negara maju harus dua digit: Singapura 11 persen, Amerika Serikat 14 persen, Thailand-Malaysia 6-7 persen.

Bahlil mengatakan, menjadi wirausaha saat ini tidaklah sulit karena pemerintah memberikan modal kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp 25 juta melalui kredit tanpa jaminan dan izin usaha dapat diperoleh melalui single online submission (OSS). atau integrasi. diproses. Sistem izin usaha elektronik.

“Menjadi wirausaha di sektor hilir bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga setelah selesai kuliah, ketika kembali ke negara asal, perekonomian di sana sudah berkembang. Jangan semua menumpuk di Jakarta, karena Kalau semua orang Untuk menumpuk Jakarta, tidak ada saldo,” imbuhnya.

Untuk membantu mahasiswa menjadi wirausaha, Menteri Bahlil pada sesi tanya jawab berjanji akan memberikan bantuan modal usaha kepada mahasiswa yang sudah memiliki usaha.

Lebih lanjut, Bahlil juga memberikan nasehat kepada para mahasiswa bagaimana menjadi wirausaha.

Menurutnya, wirausaha yang hebat adalah yang memulai dari bawah, lalu naik, turun, lalu naik lagi.

“Jadi kalau kalian (siswa) minta saran dari saya, yang pertama harus berpikir besar, punya ide dan mau mengeksekusi ide itu. Jangan pernah berpikir menjadi orang besar kalau pemikirannya kecil. Dan tidak Orang-orang hebat mengambil risiko kecil “Orang-orang hebat selalu berpikir besar, bertindak besar, dan mengambil risiko besar,” ujarnya.

Bahlil melanjutkan, nasehat selanjutnya adalah pengusaha harus mempunyai karakter, yaitu harus bisa membedakan antara pendapatan pribadi dan pendapatan usaha. Nasehat selanjutnya adalah wirausaha harus berkomitmen dan jujur.

“Bisnis itu tentang kepercayaan, kepercayaan. Jadi apa yang sudah Anda komitmenkan kepada teman Anda, mitra Anda, klien Anda, Anda harus menjaga komitmen itu dan mewujudkannya,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Presidium Nasional BEM PTNU se-Nusantara Wahyu Al Fajri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Bahlil yang bersedia berpartisipasi memberikan kuliah umum dan berbagi ilmu.

“Ada sekitar 75 kampus yang hadir di sini di seluruh Indonesia. Semua yang hadir di sini adalah generasi muda NU, yang hadir di sini adalah mahasiswa Nahdliyin. Artinya Menteri (Bahlil) adalah bagian dari keluarga besar NU,” imbuhnya.

Wahyu juga mengatakan, berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI), tingkat kepuasan terhadap Menteri Investasi/BKPM mencapai 82,6 persen. “Ini prestasi Kakanda (Bahlil) yang dikenang masyarakat, melebihi target realisasi investasi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *