Dorong Komitmen Keberlanjutan dengan Menanam 1.000 Pohon Mangrove di Pulau Pramuka

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pencapaian target penurunan emisi merupakan tanggung jawab semua pihak untuk melindungi planet kita.

Pramuka merupakan salah satu pulau yang paling terkena dampak perubahan iklim, untuk mencegah tanah longsor, sekitar 1200 orang membutuhkan mangrove pada tahun ini.

Hutan bakau terbukti mampu menyelamatkan pulau dari tanah longsor dan erosi.

Cathay bermitra dengan Society for Renewable Energy (SRE) dengan menanam 1.000 pohon bakau di Pulau Pramuka, Pulau Seribu.

Sebanyak 70 relawan dan masyarakat Pulau Pramuka mengikuti kegiatan penanaman pohon tersebut.

Kegiatan ini merupakan inisiatif Cathay, 1 tiket adalah 1 pohon yang telah dilaksanakan selama 2 tahun dengan total 4.600 pohon mangrove.

Tony Sham, Country Manager Cathay untuk Indonesia, mengatakan surat pertama tersebut merupakan komitmen pihaknya untuk mendukung komunitas lokal, restorasi shelter, dan ketahanan iklim.

“Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk menjadi yang terdepan dalam kepemimpinan berkelanjutan,” ujarnya Senin (20/5/2024).

Agar tujuan tersebut bisa tercapai lebih cepat, kemitraan dengan masyarakat merupakan cara yang efektif untuk memperluas dan memperluas dampak positif yang tercipta, kata Tony.

Inisiatif ini merupakan usaha patungan Cathay yang telah diluncurkan di Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja selama periode kampanye khusus. Pada tahun 2024, tujuannya adalah menanam 7.500 pohon di seluruh Asia Tenggara dengan 1.000 pohon di Pulau Pramuka, Indonesia.

Tahun ini juga menjadi tonggak sejarah perjalanan inisiatif 1 Tiket, 1 Pohon, dimana perusahaan menanam total 30.000 pohon bakau di Asia Tenggara pada tahun 2021.

Pendiri Gerakan Pemuda Zagy Yakana Berian mengatakan: “Perubahan iklim memerlukan tindakan kolektif generasi muda. Penanaman mangrove di Pulau Pramuka merupakan salah satu contoh adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.” 200 dari 1000 pohon bakau untuk menyemangati generasi muda dan masyarakat lokal.”

Dalam pengantarnya, Zagy mengatakan bahwa masyarakat harus bekerja sama dengan generasi muda untuk memprioritaskan perlindungan planet ini.

Dukungan dan kerja sama antarlembaga penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, tokoh masyarakat mempunyai peran penting dalam mengajak seluruh masyarakat lokal untuk bergabung dalam perjuangan iklim ini.

“Kami warga Pramuka sangat perlu menanam mangrove untuk menjaga pantai,” ujarnya. Inisiatif 1 Tiket, 1 Pohon merupakan bukti nyata bahwa kita perlu mendukung dan melindunginya. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Cathay dan SRE untuk memantau pertumbuhan mangrove,” kata Mahariah, tokoh masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *