TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus bekerja keras melakukan dekarbonisasi menuju pencapaian nol emisi pada tahun 2060.
Selain penanaman 10 juta pohon, perusahaan juga melibatkan staf melalui gagasan hutan kemasyarakatan. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari Kerangka Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) tahap pertama Pupuk Katim, yang berfokus pada pencapaian ekonomi sirkular dan penyeimbangan karbon.
Pupuk Kaltim juga mulai menggunakan sepeda motor dan kendaraan listrik untuk kegiatan pengoperasian PLTS atap di kawasan perkantoran dan modernisasi pabrik tertua.
Chief Operating Officer Pupuk Kaltim F Purwanto dalam acara Penganugerahan Proper Daerah (Properda) Peringkat Emas mengatakan, “Pada tahap kedua, Pupuk Kaltim akan mendorong penggunaan kemasan rendah karbon dan karbon dioksida. “Mengembangkan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi energi terbarukan.” Hari ke-9 dari Pemprov Kaltim Selasa (18/6/2024).
Sejalan dengan hal tersebut, Pupuk Kaltim juga melakukan penghematan energi, mengurangi emisi konvensional dan gas rumah kaca, mengurangi dan memanfaatkan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) serta limbah padat tidak berbahaya, yang tidak hanya terbatas pada lingkungan dan lingkungan pabrik saja. TIDAK.
Perusahaan juga aktif mendorong kontribusi terhadap keanekaragaman hayati dan konservasi ekosistem perairan setiap tahunnya serta fokus dalam menyelesaikan permasalahan sampah khususnya plastik dengan inovasi terkini.
Dapatkan Harga
Pupuk Kaltim kembali meraih Penghargaan Emas Proper Daerah (Properda) Peringkat Emas kesembilan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Penghargaan diterima oleh Chief Operating Officer Pupuk Kaltim, F Purwanto dari Plt Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
F Purwanto mengatakan penghargaan tersebut merupakan pendekatan konsisten Pupuk Kaltim dalam menerapkan tata kelola lingkungan hidup sejalan dengan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan industri berkelanjutan.
Hal ini menjadi fokus Pupuk Kaltim yang disikapi melalui kebijakan dan program strategis dengan berbagai penguatan dan penyempurnaan setiap tahunnya.
Inovasi yang digagas dan dikembangkan mengacu pada penerapan industri ramah lingkungan sejalan dengan prinsip industri hijau, yang merupakan bagian dari komitmen prinsip ESG yang diutamakan Pupuk Kaltim dalam hal lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, Pupuk Kaltim juga mendapatkan Sertifikat Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI setelah mendapat pengakuan nasional, dengan meraih Penghargaan Industri Hijau Level 5 sejak tahun 2010, kata F Purwanto.