Dor! Polisi Tembak Pelaku Utama Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK

Laporan Shakti di Abdi Ryan dari Tribunnews.com 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – HK, tersangka utama perampokan toko jam tangan mewah di Bangsal 2, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kota Tangerang, ditembak di bagian kaki oleh polisi.

Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (14/06/2024) mengatakan, “Inisial penyebab penindakan itu diduga HK.”

Wira mengatakan, HK ditembak di bagian kaki karena melawan petugas polisi saat aksi unjuk rasa.

Saat itu, polisi sedang mencari pembeli jam tangan mewah yang ingin dijual HK.

“Dalam proses penangkapan, setelah dilakukan penangkapan terjadi perlawanan untuk mengejar orang di jalan dan kami mengambil langkah tegas.

Sekadar informasi, kami informasikan bahwa peristiwa pencurian toko jam tangan mewah terjadi pada Sabtu (06/08/2024) lalu. 

Total, HK mencuri 18 jam tangan mewah senilai 12,85 miliar, mulai dari Rolex hingga Audemars Piguet. Rp.

“6 Audemars Piguet, 2 Patek Phillippe, 10 Rolex.” kata Kompol Ade Ary Syam Indradi, Manajer Humas Polda Metro Jaya kepada wartawan, Kamis (13/06/2024).

Tiga hari setelah aksinya, polisi akhirnya menangkap HK di Hotel Puncak di Cipan, Jawa Barat pada Selasa (11/06/2024).

Bersamaan dengan Hong Kong, polisi menindaklanjuti hingga menangkap tiga tersangka sindikat jam tangan mewah.

Saudara HK ditangkap kemarin sebagai tersangka utama dalam video tersebut. Ternyata saudara HK mengirimkan 3 buah jam tangan mewah kepada tersangka kedua, namanya saudara MAH, dan dia juga ditangkap, kata Ade Ary. 

Tiga jam tangan mewah bertuliskan DK kemudian dilimpahkan dari tangan MAH kepada pelaku lain untuk dijual. 

Selain DK, ada lagi sosok berinisial TFZ yang juga diwajibkan menjual tiga jam tangan mewah. Keduanya saat ini berada dalam tahanan polisi. 

Jadi rencananya ada 6 jam tangan mewah yang diminta dijual oleh 3 tersangka dan rencananya 12 jam lagi akan dijual oleh tersangka HK, ujarnya. 

Ade Ary mengatakan, tiga orang ditangkap di wilayah Jawa Barat. Ketiganya mengenal H.K., pelaku utama perampokan tersebut. 

“Mereka ditangkap di tempat yang berbeda-beda, kebanyakan dari Jawa Barat. Mereka semua saling kenal, keseharian tersangka HK tidak bekerja dan tidak menganggur,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *