Dongkrak IPP, Kemenpora Gelar Rakor Pengembangan Pemuda 2024

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Pemuda di Kulonprogo, Yogyakarta pada 5 hingga 7 Agustus 2024.

Rakor ini bertujuan untuk menjalankan amanat Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Pelayanan Strategis Kepemudaan Lintas Sektor, yaitu 28 kementerian/lembaga (k/l), 38 provinsi, lembaga kepemudaan, dan kabupaten di beberapa wilayah Tanah Air. Dispora. mengkaji dan meningkatkan Indeks Pemuda (IPP), agar kita memiliki daya saing menuju Indonesia Emas 2045.

Rapat koordinasi ini akan melakukan sinkronisasi program, dimana IPP dihitung dari lima domain, seperti domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kesempatan kerja dan lapangan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi.

Hal itu dikemukakan Wakil Raja 2 Bidang Pembinaan Pemuda Kemenpora, Radén Isnanta mewakili Menpora Dito Ariotedjo, dalam pidato pembukaan Rakor Pembangunan Pemuda Tahun 2024.

“Rencananya kelima daerah ini akan kita penuhi pada Koordinasi Pembangunan Pemuda kali ini, agar skor IPP tetap tinggi, dimana dalam rakor ini 27 K/L, Provinsi hingga Kabupaten/Kota dilibatkan, maka acara ini akan dilibatkan. . menjadi memperkuat dan mengadaptasi program apa pun “Kedepannya dapat memanfaatkan kelima bidang tersebut yang akan berdampak pada peningkatan skor IPP,” kata Radén Isnanta.

Program Kemenpora yang dikoordinasikan aliansi ini, lanjut Wakil Presiden Raden Isnanta, di antaranya Wiramuda untuk mendukung dan memberdayakan wirausaha muda di Indonesia, Collabs Rangers yang mempersiapkan generasi muda memiliki keterampilan mitigasi dan rehabilitasi bencana.

Selanjutnya program kreatif sebagai wadah kerjasama masyarakat untuk bersinergi dan menghasilkan ide, Partai untuk mengidentifikasi dan meningkatkan minat dan prestasi pemuda Indonesia, diskusi Amici Club sebagai wadah generasi muda untuk belajar dan berkembang. mereka memperluas ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan, yang dapat membangun kepemimpinan, pendidikan anak bangsa, wawasan, ketahanan nasional dan lain-lain.

“Banyak program yang diajukan Kemenpora untuk mengembangkan lima daerah tersebut, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi program yang lebih tinggi dari Provinsi dan Kabupaten/Kota yang pada akhirnya akan mengarah pada pembangunan lima daerah tersebut. Ini yang perlu kita koordinasikan dengan target besar “Pemuda kita (16-30 tahun) berjumlah 64 juta jiwa, jadi kalau ada kegiatan kecil-kecilan dan hanya menjangkau sebagian kecil generasi muda, tidak akan berdampak pada IPP. , “katanya.

Majelis Koordinasi Program Pemuda Tahun 2024 juga memperkenalkan skor IPP terbaru yang mengalami peningkatan dari tahun lalu yaitu skor 56,33.

Sebelumnya, Kemenpora juga mengeluarkan skor IPP sebesar 55,33 poin pada tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 2 poin atau 3,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, skor IPP Indonesia tercatat sebesar 53,33 poin.

Pada tahun 2023, skor IPP meningkat 0,5 poin menjadi 55,83. IPP merupakan alat penting untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan pemuda di Indonesia.

Pria kelahiran Kulonprogo ini, upaya pemerintah antara lain peningkatan IPP, perluasan kerja sama lintas sektor untuk memberikan layanan pemuda, peningkatan partisipasi pemuda dalam kegiatan organisasi, kewirausahaan di kalangan pemuda, peningkatan partisipasi pemuda, pengembangan karakter dan rasa memiliki. dalam segala bidang termasuk pemanfaatan teknologi di era digital.

“Perlu peningkatan IPP secara drastis untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki daya saing Indonesia emas 2045, menunjukkan bahwa skor IPP merupakan cerminan posisi pemuda Indonesia dan rakor ini menggerakkan seluruh anggota, dapat terukur dan bersama-sama. . diluar rencana misi yang telah disepakati “bersama kita mengupayakan nilai IPP yang tinggi” ujarnya.

“Guna meningkatkan skor IPP, perlu bersinergi dan berkomitmen menyusun rencana strategis untuk mendorong pencapaian target. Sinergi seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, pendidikan, media, dan masyarakat ( termasuk kepemudaan dan karang taruna) harus terus ditingkatkan bentuk koordinasi dan komunikasinya sekaligus memaksimalkan fungsinya sesuai potensi yang dimiliki,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *