Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asam urat tinggi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan masalah serius pada tulang dan persendian.
Ketika kadar asam urat dalam tubuh meningkat secara signifikan, kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sekitar persendian.
Akumulasi kristal tersebut menyebabkan peradangan dan nyeri hebat pada persendian, yang biasanya terjadi pada persendian tertentu seperti ibu jari, lutut, pergelangan tangan, dan siku.
Kondisi ini dikenal dengan istilah asam urat atau gout arthritis.
Dokter spesialis gizi klinis dr Mareta mengatakan, penderita asam urat tinggi atau arthritis gout disebabkan oleh tingginya kadar asam urat atau purin dalam darah.
“Gout arthritis atau radang sendi gout disebabkan oleh tingginya kadar purin dalam darah sehingga menyebabkan terbentuknya kristal pada persendian,” kata Mareta.
Gejala umum penderita asam urat antara lain nyeri, bengkak, dan kemerahan pada area persendian.
Umumnya penderita asam urat akan mengalami gejala nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan.
Oleh karena itu, penting bagi penderita asam urat untuk membatasi asupan purin hingga 100-150 mg per hari.
Beberapa jenis makanan yang mengandung purin seperti hati, babat, usus, kelenjar lambung, dan sejenisnya sebaiknya dihindari.
Mareta merekomendasikan penggunaan rempah-rempah seperti jahe, jahe, kelor, serai, bulu kucing, dan kulit kayu manis.
Kandungan nutrisi alami pada rempah ini memiliki manfaat anti inflamasi dan antioksidan yang mampu mengurangi peradangan sendi akibat asam urat.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi rempah-rempah seperti jahe dan serai secara rutin.
Selain itu, agar asam urat tetap terkendali, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi produk susu kambing herbal seperti etacefit, karena memiliki manfaat yang luar biasa bagi penderita asam urat.
“Perpaduan unik susu kambing etawah dengan ekstrak jahe, temulawak, kelor, serai, bulu kucing, dan kulit kayu manis menjadikannya pilihan tepat untuk mengatasi masalah persendian,” kata Mareta.