Dokter Bagikan Empat Tips Ibu Hamil Bisa Berolahraga dengan Aman dan Nyaman

Komentar reporter Tribunnews.com Aisya Noorsiams

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Olah raga penting dilakukan ibu hamil karena memberikan efek positif bagi kehamilan. 

Namun, tentunya sebaiknya mereka memeriksakan kandungannya terlebih dahulu dan berkonsultasi ke dokter kandungan. 

Jika kondisinya baik, ibu hamil bisa memilih olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Ada banyak hal yang perlu diwaspadai ibu hamil yang ingin berolahraga.

Oleh karena itu, pakar kebidanan dan ginekologi, Dr. Jimmy Sakthi Nanda B., Sp. OG. berbagi tips membantu ibu hamil berolahraga dengan aman dan efektif.  1. Kenakan pakaian yang nyaman

Pakaian yang dikenakan ibu hamil saat berolahraga tidak boleh ketat, tidak lembut, dan menyerap keringat dengan baik. 

Selain itu, kenakan sepatu olahraga yang bagus. 

“Sepatu yang dipakai harus nyaman karena kaki ibu hamil akan melebar saat hamil. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan sepatu yang lebih besar dari sebelumnya,” ujarnya dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, Jumat (28/). 28). . 6/2024). 

Saat berolahraga, ibu hamil tidak boleh memakai sepatu selama ibu hamil memperhatikan keselamatannya saat berjalan. 

Meski demikian, tetap disarankan memakai sepatu saat ibu hamil berolahraga. 

“Menggunakan sepatu saat berolahraga untuk mencegah cedera kaki dan menghindari benda tajam atau baja yang dapat menyebabkan tetanus dan tetanus baru (pada janin),” kata Jimmy 2. Banyak air.

Minumlah tiga liter air setiap hari. 

Minum air putih yang cukup dapat membantu ibu hamil terhindar dari dehidrasi saat berolahraga dan beraktivitas apapun. 3. Berolahraga secara teratur

Berolahragalah secara rutin selama 20-30 menit setiap hari. 

Bermanfaat untuk membantu proses persalinan, membuat ibu hamil merasa rileks, tenang dan bahagia, serta menghilangkan stres saat hamil. 

Dokter biasanya mengetahui apakah seorang ibu hamil rutin berolahraga saat pemeriksaan antenatal. 

Ibu hamil yang rutin berolahraga cenderung lebih leluasa dan tidak terlalu merasakan pegal saat berbaring atau naik turun di ranjang pemeriksaan. 4. Perhatikan gejalanya

Perhatikan tanda-tanda kapan harus menghentikan olahraga. 

Ibu hamil sebaiknya berhenti berolahraga bila sakit kepala disertai penglihatan kabur, sesak napas, dan serangan jantung. 

Selain itu, nyeri perut bagian bawah juga patut menjadi perhatian.

Kondisi seperti itu akan berbahaya jika tidak berhenti meski sudah liburan. 

“Ada risiko ketegangan atau kompresi otot perut bagian bawah yang berkepanjangan akan menyebabkan munculnya air mata, cairan ketuban, atau flek,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *