Ditjen Pajak Selidiki Dugaan 6 Juta Data NPWP Bocor, Termasuk Punya Jokowi Hingga Sri Mulyani

Laporan jurnalis Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani angkat bicara soal dugaan kebocoran data 6 juta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Menurut dia, kantor pajak sedang mengkaji permasalahan tersebut.

Sri Mulyani mengaku meminta Direktur Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo melakukan penyelidikan. Sebab berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 6 juta data NPWP yang bocor dan diperdagangkan seharga Rp 150 juta.

“Kami sudah meminta Direktur Pajak dan seluruh pihak di Kementerian Keuangan untuk melakukan penilaian. Nanti akan diberikan penjelasannya,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Informasi kebocoran data NPWP diterima pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto melalui akun X miliknya. Ia menulis, “Total 6 juta data NPWP diperdagangkan dengan harga sekitar Rp 150 juta,” tulis akun Teguh @secgron.

Dalam tangkapan layar forum jual beli data yang diretas, akun anonim tersebut bernama Bjorka. Ini adalah daftar yang berisi 25 nama teratas dari 10.000 sampel yang tersedia.

Menurut Teguh, seleksi tersebut meliputi data diri terkait NIK, NPWP, nama, alamat (kecamatan/kabupaten, provinsi), nama KPP, nama kantor wilayah, dan sebagainya.

Misalnya nama Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Budi Arie Setiadi, Sri Mulyani Drawati, Yustinus Prastowo, Farchan Noor Rachman, Pratikno, Erick Thohir, Muhadjir Effendy dan nama lainnya.

Tangkapan layar juga menunjukkan halaman BreachForum dengan pengguna bernama Bjorka. “Dalam sampel data ini Anda akan menemukan data pribadi, termasuk Presiden Indonesia dan putranya yang bodoh, serta pegawai Kementerian Keuangan dan kementerian lain yang tidak berguna,” tulis Bjorka di tangkapan layar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *