Disentil Bahlil Gara-gara Proses Perpanjangan IUPK Lambat, Dirut Freeport: Masih Didiskusikan

Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

BERITA TRIBUNE.

Pimpinan PTFI Tony Wenas mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang melakukan diskusi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Mineral (ESDM), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Iya, masih kita diskusikan dengan pemerintah. Yang baru (reformasi) masih dalam pembahasan,” kata Tony, Kamis, 22/8/2024.

Tahukah Anda, banyak syarat yang harus dipenuhi PTFI jika ingin memperluas IUPK.

Diantaranya, pemerintah ingin meningkatkan porsi saham di PTFI dari 51%.

Selain itu, PTFI diminta membangun smelter baru di Fak-Fak, Papua.

PTFI disebut telah melakukan feasibility study (FS) pembangunan pabrik baru di Fak-Fak.

“Sekarang (teknologinya) masih dalam pembahasan, kalau ada waktunya mudah-mudahan bisa lebih cepat. Kecepatannya lebih baik,” kata Tony.

“(Pembangunan smelter Fak-fak) juga masuk dalam perluasan IUPK,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Mineral Bahlil Lahadalia mengumumkan perusahaan tambang unik PT Freeport Indonesia (IUPK) baru saja mendapat perpanjangan kontrak.

Namun Bahlil menyayangkan PTFI yang lamban menyiapkan banyak tuntutan untuk perundingan tersebut.

“IUPK Freeport sekarang sudah selesai, tapi sepertinya Freeport agak lamban, lamban menyiapkan waktu perundingan yang berbeda-beda. Termasuk perundingan dengan Menteri BUMN yang belum selesai, jadi jangan tanya lagi ke pemerintah. ., tanya Freeport juga,” kata Bahlil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *