Dirut Sritex Minta Bantuan Anggota DPR RI agar Perusahaannya Bisa Beroperasi Normal

,

Dilansir reporter Tribunnews.com Eko Sutrijanto

TRIBUNNEWS.COM – Pimpinan dan keluarga besar P.T. ,

Presiden Sritex Ivan Kurniawan Lukminto mengucapkan terima kasih kepada DPR RI atas perhatian dan dukungannya terhadap Sritex dan Industri Tekstil dan Tekstil (TPT).

“Saya berterima kasih atas dukungan pemerintah dan dukungan Komite 7 DPR RI di masa-masa sulit ini.

“Kami mohon doa dan dukungannya agar Sritex dapat melewati masa sulit ini dan dapat meningkatkan kinerjanya ke depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).

Wawan menyampaikan kepada anggota DPR yang hadir untuk membantu Sritex agar bisa beroperasi normal sehingga bisa tetap mempekerjakan karyawan dan menciptakan multiplier effect bagi warga sekitar.

Sritex bukanlah perusahaan yang bangkrut, melainkan perusahaan yang masih beroperasi dan terus berkinerja baik.

“Saat ini fokus kami adalah membalikkan status kebangkrutan Sritex.” Jika status ini dicabut, maka Sritex akan aman dan dapat beroperasi normal kembali. “Kami dapat terus beroperasi, mempekerjakan karyawan, dan memenuhi kewajiban kami kepada pemangku kepentingan,” katanya.

Dengan status pailitnya saat ini, Sritex berada dalam masa transisi yang berarti peralihan kepengurusan dari pengurus menjadi kurator.

Akibatnya, fasilitas-fasilitas terhenti sehingga perusahaan tidak dapat berfungsi dengan baik, katanya.

Kami berharap semua pihak segera bekerja sama dalam proses ini dan tidak membuang waktu agar tidak menimbulkan gejolak dan ketidakpastian yang berkepanjangan.

“Sritex adalah perusahaan yang sehat. Kami akan terus melanjutkan dan meningkatkan kinerja,” ujarnya.

Berbagai strategi bisnis dan perubahan organisasi yang diterapkan dalam dua tahun terakhir juga membuahkan hasil positif. ,

Pembayaran gaji karyawan dan tagihan listrik tidak pernah terlambat.

“Kami berharap penanganan sakitnya Sritex hari ini didasarkan pada pertimbangan menjaga kelangsungan usaha dan bukan berdasarkan niat untuk menutup atau melikuidasi aset kami.” “Kalau motivasinya seperti itu, menurut saya perusahaan yang sehat pun pada akhirnya akan jatuh sakit dan bumi perlahan-lahan mati,” kata Varwan.

Saat ini Sritex masih mengandalkan material yang ada untuk pengerjaannya. Arus keluar masuk barang masih sulit.

Situasi tersebut membuat Sritex mulai merumahkan beberapa karyawannya karena terkendala tidak tersedianya bahan baku. Penjualan atau pengiriman ke luar negeri juga akan otomatis diblokir.

“Kami ingin hidup dan melanjutkan pekerjaan normal,” tegas Wawan.

Lamhot Sinaga, ketua misi khusus, mengatakan DPR mendukung upaya penyelamatan Sritex dan meningkatkan industri tekstil Indonesia.

“Kita tahu Sritex merupakan industri TPT kebanggaan Indonesia. Kami berharap dengan keputusan pembatalan putusan tersebut, PT Sritex tidak akan bangkrut,” kata Lamhot. “

Menurut data Kementerian Perindustrian, industri TPT Indonesia menyerap lebih dari 3,8 juta tenaga kerja dan memenuhi 70% kebutuhan sandang dalam negeri.

Sritex juga menjadi pemasok utama bahan batik untuk UMKM. Melihat kontribusi industri TPT dan dampaknya terhadap perekonomian daerah dan masyarakat sekitar, DPR akan meminta pihak-pihak terkait turun tangan menyelesaikan persoalan Sritex dan memperbaiki ekosistem industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

“Masalah Sritex serius. Kami akan mendesak pihak terkait untuk segera menyelesaikan masalah ini. Dengan begitu barang bisa keluar masuk karena perusahaan harus membayar karyawannya,” kata Saleh Partaonan Daulaj, ketua Komite Ketujuh RUU Listrik. “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *