Diresmikan Jokowi, Bendungan Margatiga Bisa Pasok Air Irigasi ke 16.588 Hektare Lahan Pertanian

Laporan jurnalis Tribunnews Tawfiq Ismail

TRIBUNNEWS.

Jokowi mengatakan, air akan menjadi hal yang sangat penting di masa depan. Oleh karena itu, pengelolaan air di seluruh negara bagian akan menjadi fokus pemerintah, salah satunya melalui pembangunan bendungan.

“Yang pertama adalah air baku untuk kehidupan kita, yang kedua adalah mengairi sawah yang kita miliki. Yang ketiga adalah adanya banjir di wilayah (sekitar bendungan). Untuk mengurangi banjir jika terjadi banjir,” kata Jokowi. .

Ia mengungkapkan, total anggaran yang digunakan untuk pembangunan bendungan tersebut sebesar Rp 846 miliar.

Dia menjelaskan, bendungan tersebut memiliki cekungan seluas 2.313 hektare (ha) dan berkapasitas 42 juta meter kubik.

“Itu (Bendungan Margatiga) besar sekali. Saya berharap bendungan ke-44 yang saya bangun 10 tahun terakhir ini bisa berfungsi,” kata Presiden.

Mohammad Hanugroho, CEO Wasketa Kariya, menambahkan Bendungan Margatiga mendukung Pangan Nasional di wilayah Lampung.

Pasokan air yang berkelanjutan dari bendungan memungkinkan petani menanam dua hingga tiga kali setahun.

Total bendungan itu akan mengairi Daerah Irigasi (DI) Kabupaten Lampung yang luasnya mencapai 16.588 hektare, ujarnya.

“Kabupaten ini mencakup DI Jabun Kiri seluas 5.638 hektare dan DI Jabun Kanan seluas 10.950 hektare,” kata pria bernama Ojo itu.

Lanjutnya, saat mengerjakan Bendungan Margatiga, tim Vasquita memperkenalkan inovasi Building Information Modeling (BIM) atau Dimensi Bangunan Digital.

Produk BIM yang diterapkan dalam proyek ini meliputi pemodelan realitas selama tahap inspeksi digital, pemodelan 3D selama produksi selanjutnya, gambar konstruksi, dan model siap pakai.

Selama fase pencarian dan simulasi, urutan 4D, definisi metode, dan stabilitas 6D digunakan. Selanjutnya, departemen kuantifikasi 5D menerapkan QTO 5D, kemajuan Pemasaran, dan pemantauan kinerja.

Terakhir, departemen kolaborasi melaksanakan persetujuan dokumen, kolaborasi dokumen, koordinasi, dan pengiriman aset digital. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi bertujuan untuk menyederhanakan proses pembangunan.

“Di era digitalisasi saat ini, inovasi digital sangat penting untuk memudahkan pekerjaan, termasuk di sektor konstruksi.” Misalnya penerapan BIM mengurangi konsumsi kertas, memudahkan aksesibilitas dan akan digunakan buku lapangan digital. menjadikan transportasi dan penyimpanan lebih praktis,” jelas Obo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *